KOORDINASI PERSIMPANGAN KORIDOR JALAN PANGLIMA SUDIRMAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

MUHAMMAD FAHREZA, FAHREZA and YUDI KARYANTO, YUDI KARYANTO and GUNTORO ZAIN MA'ARIF, GUNTORO ZAIN MA'ARIF (2022) KOORDINASI PERSIMPANGAN KORIDOR JALAN PANGLIMA SUDIRMAN KABUPATEN TULUNGAGUNG. KOORDINASI PERSIMPANGAN KORIDOR JALAN PANGLIMA SUDIRMAN KABUPATEN TULUNGAGUNG, 1 (1). pp. 1-11.

[img] Text
JURNAL MUHAMMAD FAHREZA.pdf

Download (559kB)
Official URL: http://digilib.ptdisttd.ac.id/

Abstract

Kabupaten Tulungagung memiliki intensitas kegiatan yang tinggi akibat dari aktivitas pusat pemerintahan, perdagangan, pertokoan, pabrik serta pendidikan. Oleh kerena itu dibutuhkan dukungan dari segala aspek khususnya dalam transportasi jalan antara lain persimpangan. Memperhatikan hal tersebut maka penulis melakukan rencana untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja simpang, pada kawasan perkotaan Kabupaten Tulungagung, antara lain Simpang RS Lama, Simpang Prayit dan Simpang BTA. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan panduan MKJI 1997. Dengan metode tersebut dapat dianalisis kinerja simpang eksisting. Analisis lanjutan dilakukan menggunakan aplikasi Transyt 14.1 untuk memberikan kondisi usulan lanjutan dari kinerja persimpangan. Setelah dilakukan pengukuran kinerja persimpangan maka dilakukan perbandingan kinerja kondisi eksisting dengan kondisi usulan yaitu dengan menggunakan indikator pelayanan simpang meliputi tundaan, derajat kejenuhan, dan panjang antrian (simpang ber-APILL). Berdasarkan hasil analisis diketahui jenis pengendalian ketiga simpang yang menjadi objek penelitian adalah simpang bersinyal (ber-APILL). Simpang RS Lama mempunyai tingkat pelayanan (E), Simpang Prayit (E) dan Simpang BTA (F). Usulan yang direkomendasikan yaitu meng-koordinasikan ketiga simpang. Simulasi kinerja simpang setelah dikoordinasikan mengalami peningkatan tingkat pelayanan, pada Simpang RS Lama mengalami pengurangan derajat kejenuhan yang semula 0,81 menjadi 0,61, Simpang Prayit mengalami pengurangan panjang antrian yang semula sebesar 36,17 meter menjadi 21,01 meter dan Simpang BTA mengalami pengurangan tundaan yang semula sebesar 60,23 smp/det (F) menjadi 43,55 smp/det (E).

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: tundaan, derajat kejenuhan, panjang antrian, tingkat pelayanan
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
T Technology > TF Railroad engineering and operation
Divisions: Diploma IV Transportasi Darat
Depositing User: Transdar TD 1.9
Date Deposited: 27 Sep 2022 05:59
Last Modified: 27 Sep 2022 05:59
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/1543

Actions (login required)

View Item View Item