KEBUTUHAN SDM PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN BEBAN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG

I MADE JUNIARTA (2020) KEBUTUHAN SDM PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN BEBAN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG. Diploma thesis, Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD.

Text LAPORAN AKHIR JUNIARTA.pdf Restricted to Registered users only until 2020. Download (2MB)

Abstract

Sumber daya manusia sebagai unsur penting dalam pengujian kendaraan bermotor penting untuk diperhatikan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 156 Tahun 2016 tentang Kompetensi Penguji Berkala Kendaraan Bermotor Pasal 3 ayat (1) menyebutkan bahwa uji berkala kendaraan bermotor harus dilakukan oleh penguji yang memiliki kompetensi dibidang pengujian kendaraan bermotor secara berjenjang. Profesionalisme dari para tenaga penguji merupakan modal utama dalam peningkatan pengujian kendaraan bermotor. Dengan adanya tenaga penguji yang kompeten dan profesional serta memiliki keahlian, maka pelayanan publik pada bidang pengujian kendaraan bermotor akan berjalan secara maksimal dan masyarakat yang kita layani juga akan merasa puas dengan pelayanan yang kita berikan. Banyak sedikitnya jumlah tenaga penguji disesuaikan dengan jumlah KBWU yang ada. Apabila tenaga penguji kurang tentu saja pengujian akan berjalan kurang maksimal. Pada Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kota Tangerang masih kurang mencukupi kebutuhan akan sumber daya manusia karena kurangnya tenaga penguji, salah satu lajur pengujian dengan kelengkapan peralatan uji yang masih dalam kondisi baik tidak dimanfaatkan secara optimal. Data primer meliputi : 1) Observasi dan wawancara dengan pegawai yang berkompeten; 2) Pengamatan jumlah penguji kendaraan bermotor; 3) Pengamatan pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor; 4) Pengamatan kondisi alat pada pengujian kendaraan bermotor; 5) Pengamatan kondisi gedung pengujian kendaraan bermotor. Data sekunder meliputi : 1) Peraturan daerah Kota Tangerang; 2) Peraturan walikota; 3) Struktur organisasi dan personil unit pelaksana teknis pengujian kendaraan bermotor kota tangerang; 4) Data jumlah kendaraan wajib uji; 5) Data jumlah pegawai serta kompetensi yang dimiliki. Hasil dari analisis masalah dan pemecahan masalah terdapat kesimpulan pada tempat Praktek Kerja Lapangan di Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kedaraan Bermotor Kota Tangerang dan saran yang bersifat membangun agar kebutuhan sumber daya manusia penguji pada Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kedaraan Bermotor Kota Tangerang dapat terpenuhi agar pelaksanaan pengujian dapat berjalan dengan optimal. Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Tangerang yang berlangsung dari tanggal 2 Maret 2020 sampai dengan 20 Maret 2020 dengan melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan untuk memperoleh data-data yang diperoleh, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kurangnya jumlah tenaga penguji yang ada di lajur pengujian apabila dibandingkan dengan beban kerja yang diterima, volume kendaraan dan jumlah alat uji yang dioperasikan, sehingga pemanfaatan alat uji pada jalur pengujian dalam kondisi baik tidak dimanfaatkan dengan optimal. 2. Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Tangerang idealnya memerlukan tenaga penguji pada lajur pengujian sejumlah 13 (tiga belas) orang pada lajur pengujian. Jumlah ini diperoleh dari perhitungan jumlah beban kerja dibagi denganjam kerja efektif pertahunnya.

Actions (login required)

View Item