MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PASAR KEDONDONG DI KABUPATEN PESAWARAN

ALHAFIS MUFRA, ALHAFIS MUFRA and Dr. I MADE ARKA HERMAWAN, MT, Dr. I MADE ARKA HERMAWAN, MT and ADITHYA PRAYOGA SAIFUDIN, MT, ADITHYA PRAYOGA SAIFUDIN, MT (2022) MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PASAR KEDONDONG DI KABUPATEN PESAWARAN. MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PASAR KEDONDONG DI KABUPATEN PESAWARAN, 1 (1). pp. 1-36.

Text JURNAL MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS.pdf Download (702kB)

Abstract

Perkembangan kota terus meningkat sejalan dengan perkembangan jumlah dan aktivitas penduduk dimana semakin beragamnya aktivitas penduduk suatu kota semakin cepat pula kota itu berkembang. Realisasinya penduduk membutuhkan sejumlah ruang kota untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti pasar. Pasar kedondong merupakan kawasan dengan tingkat perjalanan yang tinggi karena tata guna lahan di kawasan ini merupakan pusat perdagangan sehingga terjadi peningkatan pergerakan masyarakat yang tidak diimbangi dengan ketersediaan ruas-ruas jalan sebagai prasarana transportasi baik sehingga menimbulkan tingkat pelayanan jaringan jalan yang kurang baik. Akibat dari peningkatan perjalanan di suatu kawasan maka akan terjadi kemacetan di karenakan makin banyak pergerakan orang yang menuju kawasan tersebut. Maka dari itu,dalam rangka meningkatkan kinerjan lalu lintas denganmemberikan pemecahan masalah yang efisien, guna meninjau kinerja jaringan jalan yang akan melancarkan pergerakan lalu lintas, maka harus dilakukannya manajemen rekayasa lalu lintas kawasan pasar kedondong di kabupaten pesawaran. Dalam pengamatan waktu survey dilakukan pasar kedondong ini memiliki factor faktor yang mempengaruhi kinerja ruas jalan antara lain banyaknya pergerakan hambatan samping yang terjadi di ruas jalan maupun simpang. Rekomendasi terbaik guna meningkatkan kinerjan lalu lintas yaitu penertiban dan pengawasan oleh pihak yang berwenang terhadap lapak pedagang yang berada di badan jalan untuk mengembalikan fungsi jalan sebagaimana untuk ruang lalu lintas kendaraan maupun pejalan kaki,pembatasan jam operasi kendaraan bongkar muat untuk mengurangi hambatan samping pada saat jam sibuk,pemindahan parkir badan jalan ke luar badan jalan untuk meningkatkan kinerja jaringan jalan dan perlu diusulkan fasilitas pejalan kaki berupa trotoar dan fasilitas penyeberangan serta kajian lebih lanjut terkait penyertaan rambu maupun marka untuk mengoptimalkan scenario yang diusulkan.

Actions (login required)

View Item