PERENCANAAN SISTEM OPERASIONAL ANGKUTAN WISATA DI KABUPATEN TABANAN

KADEK VIDYA ASTUTI, VIDYA and PENNI CAHYANI, MT, PENNI CAHYANI and RICKO YUDHANTA, M.Sc, RICKO YUDHANTA (2022) PERENCANAAN SISTEM OPERASIONAL ANGKUTAN WISATA DI KABUPATEN TABANAN. PERENCANAAN SISTEM OPERASIONAL ANGKUTAN WISATA DI KABUPATEN TABANAN, 1 (2). pp. 1-16.

[img] Text
Draft Jurnal.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://digilib.ptdisttd.ac.id/

Abstract

Kabupaten Tabanan memiliki berbagai macam pariwisata yang indah dan menyebar. Pergerakan wisatawan dari wilayah kota Kabupaten Tabanan seharusnya terkoneksi dengan baik menuju destinasi wisata. Menyadari pentingnya transportasi untuk menguhubungkan antar destinasi wisata terutama destinasi alam. Maka diperlukan angkutan yang dapat mempermudah perpindahan wisatawan dan memberikan jaminan keselamatan serta kenyamanan bagi wisatawan dalam menikmati destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kemudahhan bagi wisatawan yang akan berkunjung di Kabupaten Tabanan. Selain itu agar dapat memanfaatkan kembali terminal yang telah beralih fungsi sekaligus menghubungkan pengguna angkutan umum seperti Bus Rapid Transit Trans Metro Dewata. Dalam penelitian ini menghasilkan perencanaan angkutan wisata yang menghubungkan destinasi wisata Ulun Danu Beratan, Kebun Raya Eka Karya, Jatiluwih, dan Tanah Lot. Menggunakan dua paket yakni Paket Regular yang menghubungkan seluruh destinasi wisata dan Paket Khusus yang menuju objek wisata alam sesuai kategori. Waktu operasional angkutan wisata Paket Regular dimulai pukul 07.00 WITA dan berakhir pukul 19.20 WITA. Untuk menikmati Paket Regular dalam satu hari perjalanan dikenakan tarif sebesar Rp 63.804,60. Kemudian untuk Paket Khusus dibagi menjadi tiga yakni khusus pegunungan (Ulun Danu Beratan dan Kebun Raya Eka Karya), Pantai (Tanah Lot), dan Persawahan (Jatiluwih). Waktu pemberangkatan pertama pada pukul 08.00 WITA dan kedua pada ppukul 13.00 WITA. Rincian tarif yang harus dibayarkan yakni Rp 12.633,81 untuk wisata pegunungan, Rp 8.323,14 untuk wisata pantai, dan Rp 10.7225,39 untuk wisata Persawahan. Dalam penggunaannya angkutan wisata, wisatawan dapat melakukan perpindahan dari angkutan khusus ke regular begitupun sebaliknya sesuai kebutuhan wisatawan dan ketersediaan kapasitas angkutan.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Angkutan Wisata, Sistem Operasional Transportasi, Kabupaten Tabanan
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Depositing User: LLAJ MTJ 1.12
Date Deposited: 02 Jan 2023 13:14
Last Modified: 02 Jan 2023 13:14
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/2930

Actions (login required)

View Item View Item