EVALUASI TARIF ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT (STUDI KASUS TRAYEK B 01 DAN C 01)

BAHRUL ULUM, BAHRUL (2022) EVALUASI TARIF ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT (STUDI KASUS TRAYEK B 01 DAN C 01). Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

Text Final Draft KKW_Bahrul Ulum_1902067.pdf Download (3MB)

Abstract

Angkutan pedesaan di Kabupaten Bandung Barat terjadinya perbedaan antara tarif eksisting dengan tarif yang ditetapkan pemerintah. Namun ada 2 trayek yang menimbulkan konflik antara operator, dengan persentase 78% untuk trayek B 01 dan 77% untuk trayek C 01 dari wawancara penumpang, karena perbedaan tarif yang cukup jauh selisih nya dari pada trayek yang lain, dengan total persentase pada trayek B 01 sebesar 27% dan C 01 sebesar 27% dari jumlah total selisih tarif, dengan selisih tarif yang sama sebesar Rp. 4.000. Dalam penelitian ini evaluasi tarif dilakukan dengan membandingkan tarif dari ketiga sisi, yakni dari sisi operator, sisi pengguna,dan sisi regulator, terkait ada atau tidaknya perbedaan tarif dari ketiga sisi berdasarkan perhitungan Biaya Operasional Kendaraan, Ability to Pay, dan Willingness to Pay. Dari hasil analisis perbandingan tarif angkutan dari ketiga sisi, pada trayek dengan kode trayek B 01 dan C 01, tarif pada saat ini berlaku di lapangan lebih tinggi dari tarif yang ditetapkan oleh regulator, serta lebih tinggi daripada nilai ATP dan WTP rata – rata, serta lebih tinggi tarif yang dihitung berdasarkan BOK. Penetapan tarif berdasarkan dari perbandingan perhitungan tarif yaitu berdasarkan kondisi eksisting, BOK, ATP, WTP dan berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 36 Tahun 2014. Tarif yang diusulkan adalah dari perhitungan BOK sesuai SK.687/AJ.206/DRJD/2002 dengan tarif yang sudah dibulatkan sebagai berikut Trayek B 01 sebesar Rp. 12.000 dan Trayek C 01 sebesar Rp. 8.500 Kata Kunci : Biaya Operasional Kendaraan, Ability to Pay, Willingness to Pay.

Actions (login required)

View Item