EVALUASI KINERJA LAYANAN ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

DEVA REZKA MUSTAFA, DEVA (2023) EVALUASI KINERJA LAYANAN ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA STTD.

	Text (HALAMAN COVER) HALAMAN COVER.pdf Restricted to Registered users only until 30 December 2036. Download (85kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Restricted to Registered users only until 30 December 2036. Download (185kB) | Request a copy
	Text (BAB I) BAB I.pdf Restricted to Registered users only until 30 December 2036. Download (130kB) | Request a copy
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 30 December 2036. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 30 December 2036. Download (293kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 30 December 2036. Download (428kB) | Request a copy
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only until 30 December 2036. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB VI) BAB VI.pdf Restricted to Registered users only until 30 December 2036. Download (126kB) | Request a copy

Abstract

Kabupaten Boyolali penyambung antara kabupaten dan kota lain yang mempunyai tingkat perpindahan besar.Diperlukan angkutan umum untuk memperlancar mobilitas masyarakat yang tinggi sesuai dengan kebutuhan pedesaan, yaitu angkutan pedesaan. Faktor yang membuat masyarakat enggan menggunakan angkutan pedesaan adalah kurangnya pelayanan angkutan pedesaan. Penyelesaian permasalahan dalam kinerja pelayanan angkutan pedesaan dengan menggunakan analisis tingkat kepuasan penumpang yang perlunya dilakukan perbaikan pada Kemudahan mendapatkan angkutan pedesaan, Waktu menunggu angkutan pedesaan, Jam operasi angkutan pedesaan, dan Informasi Pelayanan Angkutan Pedesaan. Upaya peningkatan kinerja pelayanan yang berkeselamatan pada trayek dengan kinerja terburuk Angkutan Pedesaan diKabupaten Boyolali dengan menerapkan hasil analisa yang direncanakan, didapatkan hasil sebagai berikut: Untuk fasilitas keselamatan angkutan pedesaan yang masih kurang dilakukan kelengkapan sesuai standar minimal keselamatan angkutan pedesaan pada PM 29 Tahun 2015, Penyelesaian permasalahan dalam kemudahan mendapatkan angkutan pedesaan dan waktu menunggu angkutan pedesaan dilakukan dengan upaya merencanakan kebutuhan jumlah armada tiap trayek dengan kinerja terburuk, Penyelesaian permasalahan dari ketidakpastian jam operasi angkutan pedesaan maka dilakukannya rencana penetapan jadwal operasi angkutan pedesaan dengan waktu awal operasi jam 6 pagi dan rencana waktu operasi 10 jam/hari untuk semua armada tiap trayek.

Actions (login required)

View Item