OPTIMALISASI WAKTU BONGKAR MUAT PETI KEMAS DI STASIUN BENTENG

NUR ASHRI (2018) OPTIMALISASI WAKTU BONGKAR MUAT PETI KEMAS DI STASIUN BENTENG. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

[img] Text
NUR ASHRI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Terminal peti kemas merupakan mata rantai penting dalam sistem transportasi barang dengan menggunakan kereta api. Peningkatan jumlah barang yang dikirimkan melalui kereta api, membutuhkan peran terminal peti kemas yang semakin tinggi dengan kinerja lebih baik sehingga mampu menjamin kelancaran transportasi kereta api barang. Kinerja terminal peti kemas adalah indikator yang dibutuhkan untuk menilai kelancaran operasional terminal peti kemas dalam melayani kegiatan transportasi barang dan pengembangannya kedepan. Analisa kinerja operasional terminal peti kemas diupayakan berdampak pada peningkatan pelayanan saat ini dan di masa mendatang. Stasiun Benteng merupakan salah satu stasiun barang yang terdapat di Indonesia, dimana stasiun ini sedang dalam tahap pengembangan sebagai pusat stasiun peti kemas di wilayah Jawa Timur. Pada Stasiun Benteng ini, terdapat fasilitas terminal peti kemas untuk proses bongkar muat barang dengan panjang 131,4 m dan lebar 91,7 m, sehingga luas tempat penyimpanan peti kemas tersebut adalah sebesar 12.049,38 m², dan waktu kerja 340 hari/tahun dengan waktu bongkar muat 8 jam/hari. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan waktu proses bongkar muat peti kemas. Evaluasi dilakukan dengan memproyeksikan pertumbuhan peti kemas pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2028 dengan metode Time Series. Hasil proyeksi saat ini menunjukkan pada akhir tahun 2018 tingkat pemakaian lapangan peti kemas telah mencapai 115% dari standar UNCTAD dan utilitas satu unit peralatan mencapai 185%, serta untuk kebutuhan waktu layanan KA barang Peti Kemas SF 30 GD selama 360 menit. Dari hasil analisa data selama kegiatan penelitian diperoleh tingkat pemakaian lapangan peti kemas sebesar 34,15% dari standar UNCTAD. Dengan menurunkan tingkat pemakaian lapangan penumpukan peti kemas melalui cara membatasi waktu inap container (dwelling time), maka dari eksisting waktu inap 10 hari, maka dapat direkomendasi dwelling time 3 hari dan jika terjadi penambahan container dengan prediksi sampai 2028 maka alat bantu bongkar dan muat yang berjumlah 2 unit harus dimaksimalkan penggunaannya, sehingga presentase menjadi 92,63% untuk tahun 2018, serta kebutuhan waktu layanan KA barang peti kemas SF 30 GD menjadi optimal dengan kebutuhan waktu 240 menit. Kondisi ideal luas keseluruhan terminal peti kemas Benteng yang dimungkinkan melalui prediksi Time Series pada tahun 2028 memerlukan penambahan minimal seluas 24717.87 m² dan penambahan unit reach stacker serta gantry crane untuk mencapai efisiensi dan efektifitas opersional.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Stasiun Benteng, Terminal Peti Kemas, Analisis Kapasitas, YOR, Least Square, Peti Kemas, Utilitas Peralatan.
Subjects: T Technology > TF Railroad engineering and operation
T Technology > TH Building construction
Divisions: Diploma III Manajemen Transportasi Perkertaapian
Depositing User: PRODI MTP DIII
Date Deposited: 25 Feb 2021 15:59
Last Modified: 25 Feb 2021 15:59
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/443

Actions (login required)

View Item View Item