EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN TANGERANG

Andhika, Rizky Pangestu (2019) EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN TANGERANG. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

Text Andhika Rizky Pangestu.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Kabupaten Tangerang dilayani oleh 33 trayek angkutan perdesaan terdapat 17 trayek yang aktif dan 16 trayek yang tidak aktif. Dengan jumlah armada yang diizinkan sebanyak 1.822 unit, ada beberapa masalah angkutan umum yang terjadi diantaranya adalah kondisi armada yang sebagian besar melebihi umur ekonomis kendaraan yang membuat penumpang tidak nyaman dan beralih menggunakan kendaran pribadi dan angkutan online, ada beberapa armada ditrayek tertentu menumpuk pada ruas-ruas jalan sekitar terminal sehingga menyebabkan kepadatan dipeak sibuk, serta semua trayek yang masih beroperasi mempunyai load factor rata-rata kurang dari standar minimal yaitu 70% (standar load factor minimal 70% sesuai KM 35 tahun 2003 Tentang penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan Angkutan Umum). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa: Frekuansi waktu tunggu dan headway, Rit dan jumlah penumpang, Umur kendaraan. sedangkan data sekunder berupa: Jumlah armada, dan inventrisasi Angdes. Metode analisis terdiri dari : Analisis kinerja angkutan umum dan analisis kebutuhan armada. Perhitungan kebutuhan armada dengan load faktor BEP dan load faktor 70%. Jumlah armada yang seharusnya melayani pengguna di Kabupaten Tangerang pada trayek A07 dengan LF BEP berjumlah 58 unit dan dengan LF 70% sebanyak 36 unit, trayek A09 dengan LFBEP sebanyak 37 unit, dan dengan LF 70% sebanyak 24 unit, trayek D20 dengan LF BEP sebanyak 57 unit, dan LF 70% sebanyak 35 unit, trayek D20A dengan LF BEP sebanyak 21 unit, dan dengan LF 70% sebanyak 10, trayek E01 dengan LF BEP sebanyak 53 unit, dan dengan LF 70% sebanyak 32 unit, trayek E03 dengan LF BEP sebanyak 103 unit, dan LF 70% sebanyak 85 unit, trayek E05 dengan LF BEP sebanyak 27 unit dan dengan LF 70% sebanyak 15 unit, trayek E06 dengan LF BEP sebanyak 119 unit dan dengan LF 70% sebanyak 85. Trayek E10 dengan LF BEP sebanyak 61 unit, dan dengan LF 70% sebanyak 34 unit. trayek E12 dengan LF BEP sebanyak 23 unit, dan dengan LF 70% sebanyak 10 unit. Trayek F03 dengan LF BEP sebanyak 47 unit, dan LF 70% sebanyak 30 unit. Trayek F04 dengan LF BEP sebanyak 30 unit, dan dengan LF 70% sebanyak 30 unit, Trayek F05 dengan LF BEP sebanyak 8 unit, dan dengan LF 70% sebanyak 5 unit.Trayek G05 dengan LF BEP sebanyak 26 unit, dan dengan LF 70% sebanyak 14. Trayek G07 dengan LF BEP sebanyak 88 unit, dan dengan LF 705 sebanyak 47 unit. Trayek R07 dengan LF BEP sebanyak 106 unit, dan dengan LF 70% sebanyak 64 dan trayek R07A dengan LF BEP sebanyak 78 unit dan dengan LF 70% sebanyak 47 unit. Pendapatan (eksisting) yang di dapatkan operator perhari untuk trayek A07 sebanyak 240,000,00 , trayek A09 320,000,00 , Trayek D20 sebanyak 126,000,00 , trayek D20A 120,000,00 , Trayek E01 sebanyak 112,000,00 , trayek E03 192,000,00 , Trayek E05 sebanyak 96,000,00 , trayek E06 320,000,00 , trayek E10 180,000,00 , trayek E12 sebanyak 96,000,00 , trayek F03 96,000,00 , trayek F04 sebanyak 256,000,00 , trayek F05 240,000,00 , trayek G05 240,000,00 , trayek G07 sebanyak 240,000,00, trayek R07 sebanyak 240,000,00 , dan trayek R07A sebanyak 240,000,00.

Actions (login required)

View Item