PERENCANAAN APILL PADA SIMPANG PENGOSEKAN UBUD KABUPATEN GIANYAR

I MADE ADI PRAMANA, MADE ADI (2023) PERENCANAAN APILL PADA SIMPANG PENGOSEKAN UBUD KABUPATEN GIANYAR. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD.

[img] Text
Daftar Cover.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (192kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (126kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (279kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (112kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Simpang adalah semua area dimana setidaknya dua jalan bertemu atau berpotongan, termasuk jalan dan fasilitas lalu lintas. Simpang berdasarkan tipe pengendalian dibedakan menjadi simpang bersinyal dan simpang tak bersinyal. Salah satu simpang tak bersinyal yang ada di Kabupaten Gianyar adalah Simpang Pengosekan. Simpang Pengosekan merupakan simpang yang dekat dengan Mongkey Forest yang berjarak 983 meter serta berjarak 2444 meter dari pusat pariwisata Ubud sehingga menyebabkan volume lalu lintas yang tinggi (2905 kend/jam) serta ketidakteraturan kendaraan yang menyebabkan terjadinya kemacetan pada Simpang Pengosekan. Ketidakteraturan tersebut memerlukan pengendalian simpang. Berdasarkan Australian Road Research Board (ARRB) dan disesuaikan dengan PM 96 Tahun 2015, tipe pengendalian atau pengaturan simpang yang sesuai dengan Simpang Pengosekan adalah APILL. Penelitian ini menggunakan analisis yang berpedoman pada MKJI 1997 berdasarkan data hasil survei volume lalu lintas, data antrian, dan data tundaan. Diketahui bahwa pada saat jam tersibuk derajat kejenuhan Simpang Pengosekan sebesar 0,89 dengan rata-rata tundaan 90 detik, serta panjang antrian tertinggi sepanjang 145 meter dengan tingkat pelayanan F. Hasil dari penelitian adalah diketahui bahwa direkomendasikan untuk perencanaan APILL dengan 2 fase didapat derajat kejenuhan simpang 0,745, panjang antrian tertinggi 80 m, tundaan rata-rata simpang 20,3 detik, serta dengan tingkat pelayanan C yang dapat meningkatkan tingkat pelayanan pada Simpang Pengosekan. APILL dengan 2 fase kemudian diterapkan untuk perencanaan multiplan pada Simpang Pengosekan untuk 1 hari pada periode sibuk pagi, sibuk siang, serta sibuk sore. Dengan penerapan multiplan didapat tingkat pelayanan pada Simpang Pengosekan pada periode sibuk pagi, siang, serta sore sama-sama memiliki tingkat pelayanan C.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Simpang, Perencanaan APILL, Derajat Kejenuhan, Tundaan, Panjang Antrian, Tingkat Pelayanan
Subjects: T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
Divisions: Diploma III Manajemen Transportasi Jalan
Depositing User: LLAJ MTJ 1.3
Date Deposited: 10 Jul 2024 03:43
Last Modified: 10 Jul 2024 03:43
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/4626

Actions (login required)

View Item View Item