PENATAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PERKOTAAN DI KOTA BLITAR

AGES KATON SETYA PUTRA, AGES and R. CAESARIO BOING RACHMAT RAHARJO, S.SI.T., M.T, BOING and WISNU HANDOKO, WISNU (2023) PENATAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PERKOTAAN DI KOTA BLITAR. Other thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD.

	Text HALAMAN COVER.pdf Download (67kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (126kB)
	Text BAB I.pdf Download (157kB)
	Text BAB II.pdf Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (183kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (361kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (111kB) | Request a copy

Abstract

Angkutan perkotaan yang telah tidak beroperasi sejak tahun 2013 menyebabkan terbiasanya masyarakat Kota Blitar menggunakan kendaraan pribadi. Belum adanya angkutan umum dalam trayek (Angkutan Perkotaan), maka perlu adanya aksesbilitas berupa pelayanan angkutan umum perkotaan di wilayah Kota Blitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan jumlah permintaan angkutan umum perkotaan di Kota Blitar, mengetahui rute yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mengetahui jenis armada pada trayek rencana, mengusulkan kinerja operasional angkutan perkotaan, menghitung jumlah armada yang dibutuhkan, menentukan tarif sesuai dengan perhitungan biaya operasional kendaraan (BOK), dan usulan mengenai subsidi. Analisis yang dipakai dalam penelitian ini meliputi analisis demand potential, penentuan rute usulan, penentuan jenis armada, analisis kinerja operasional angkutan perkotaan, biaya operasional kendaraan (BOK) yang berguna sebagai penentuan tarif usulan, dan analisis mengenai subsidi. Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan melakukan survei Potensial Demand Angkutan Umum pada masyarakat di Kota Blitar secara langsung dan merekap di google form. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kemauan berpindah masyarakat dari kendaraan pribadi ke angkutan umum sebanyak 12,08% dari populasi, jenis moda yang sesuai pada wilayah tersebut adalah Mobil Penumpang Umum (MPU) dengan rute usulan sebanyak 3 trayek, dengan tarif pada trayek 1 Rp3.900, trayek 2 Rp3.600, dan trayek 3 Rp4.500. Diberikannya dua skenario subsidi yaitu subsidi sebagian yang nantinya masyarakat hanya membayar tarif senilai Rp2.000 dengan subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk jenis subsidi sebagian adalah Rp415.816.387 dan pada skenario subsidi penuh yang harus dikeluarkan oleh pemerintah sebesar Rp3.372.973.387, sehingga angkutan umum perkotaan menjadi gratis.

Actions (login required)

View Item