ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA SEPEDA MOTOR DAN ANGKUTAN KOTA PADA PELAJAR MENUJU SEKOLAH DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT (CBD) KABUPATEN GARUT

ANNISA CHINTYA PRASETYA NINGRUM, ANNISA and WISNU WARDANA KUSUMA, WISNU WARDANA KUSUMA and BOBBY AGUNG HERMAWAN, BOBBY AGUNG HERMAWAN (2023) ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA SEPEDA MOTOR DAN ANGKUTAN KOTA PADA PELAJAR MENUJU SEKOLAH DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT (CBD) KABUPATEN GARUT. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD.

	Text HALAMAN COVER ANNISA CHINTYA PRASETYA NINGRUM (1901053).pdf Download (307kB)
	Text DAFTAR ISI ANNISA CHINTYA PRASETYA NINGRUM (1901053).pdf Download (201kB)
	Text BAB I ANNISA CHINTYA PRASETYA NINGRUM (1901053).pdf Download (138kB)
	Text BAB II ANNISA CHINTYA PRASETYA NINGRUM (1901053).pdf Download (1MB)
	Text BAB III ANNISA CHINTYA PRASETYA NINGRUM (1901053).pdf Restricted to Registered users only until 20 June 2031. Download (154kB) | Request a copy
	Text BAB IV ANNISA CHINTYA PRASETYA NINGRUM (1901053).pdf Restricted to Registered users only until 20 June 2031. Download (353kB) | Request a copy
	Text BAB V ANNISA CHINTYA PRASETYA NINGRUM (1901053).pdf Restricted to Registered users only until 20 June 2031. Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB VI ANNISA CHINTYA PRASETYA NINGRUM (1901053).pdf Download (127kB)

Abstract

Rendahnya pemilihan angkutan umum juga dikarenakan kinerja angkutan umum yang kurang baik, dimana dari segi pemerintah yaitu trayek 14 yang melayani rute Kersamenak dimana dari data dapat dilihat tingkat operasi 1,00%, dengan tingkat penyimpangan 14%, dan tingkat tumpang tindih sebesar 43,39%, sedangkan peringkat terburuk dari segi pemerintah yaitu trayek 07 yang melayani rute Sukawening dengan tingkat operasinya sebesar 117,58%, dan tingkat penyimpangan sebesar 14%, dan tingkat tumpang tindih sebesar 56,37%. Permasalahan yang lain juga timbul dikarenakan fasilitas angkutan umum yang kurang memadai, serta kurangnya keamanan dan kenyamanan bagi penumpang yang tidak sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Selain itu tingkat kecelakaan yang dialami oleh pelajar disebabkan pelajar lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Dimana sesuai data dari Polres Kabupaten Garut pada 5 (lima) tahun terakhir yaitu di tahun 2018-2022 sebanyak 388 jumlah korban berstatus pelajar mengalami kecelakaan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisa mengenai pemilihan moda transportasi untuk perjalanan pelajar sebagai dasar peningkatan kinerja angkutan umum maka menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pemilihan Moda Antara Sepeda Motor dan Angkutan Kota Pada Pelajar Menuju Sekolah Di Kawasan Central Business District (CBD) Kabupaten Garut.

Actions (login required)

View Item