PENGARUH DOUBLE TRACK TERHADAP WAKTU PERJALANAN KERETA API PADA LINTAS SOLO-SURABAYA (STUDI KASUS : WALIKUKUN-CURAHMALANG)

SYERIN NISRINA TAHANI (2018) PENGARUH DOUBLE TRACK TERHADAP WAKTU PERJALANAN KERETA API PADA LINTAS SOLO-SURABAYA (STUDI KASUS : WALIKUKUN-CURAHMALANG). Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

Text SYERIN NISRINA T.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Pada jalur tunggal terdapat lintas atau daerah yang merupakan titik pertemuan antara kereta api dari arah hilir dengan kereta api dari arah hulu, semakin rendah urutan tingkat kelas kereta api akan semakin lama waktu perjalanannya. Dalam menentukan urutan prioritas jalur tunggal menjadi jalur ganda yang dipertimbangkan bukan hanya penggunaan kapasitas lintas saja namun pertimbangan lain dalam menentukan perubahan jalur tunggal menjadi jalur ganda yaitu persentase pertambahan waktu perjalanan dan frekuensi persilangan. Apabila waktu perjalanan sudah melebihi dari 30 persen maka sebaiknya dijadikan jalur ganda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dari sisi waktu tempuh perjalanan dan kecepatan rata-rata kereta yang mendukung adanya pembangunan jalur ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penambahan waktu perjalanan sebesar 34% dan penurunan kecepatan rata-rata sebesar 30% dikarenakan adanya persilangan pada jalur tunggal, sehingga dengan adanya jalur ganda penambahan waktu perjalanan yang tetap memperhatikan waktu berhenti di stasiun mengalami penurunan menjadi 8%. Jalur ganda juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan kecepatan rata-rata pada lintas Walikukun-Madiun sebesar 14.39 km/jam, Madiun-Sukomoro sebesar 7.62 km/jam, Sukomoro-Kertosono sebesar 4.8 km/jam, dan Kertosono-Curahmalang sebesar 15.82 km/jam.

Actions (login required)

View Item