PENINGKATAN KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL DI KOTA BATU (STUDI KASUS : SIMPANG BENDO)

RIDY AGUNG SAPUTRO, AGUNG and MASRONO YUGIHARTIMAN, MASRONO YUGIHARTIMAN and RICKO YUDHANTA, RICKO YUDHANTA (2023) PENINGKATAN KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL DI KOTA BATU (STUDI KASUS : SIMPANG BENDO). PENINGKATAN KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL DI KOTA BATU (STUDI KASUS : SIMPANG BENDO). pp. 1-15. (Submitted)

Text PENINGKATAN KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL DI KOTA BATU (STUDI KASUS SIMPANG BENDO).pdf Download (983kB)

Abstract

Simpang Bendo merupakan simpang tidak bersinyal yang berada di Kota Batu yang memiliki tata guna lahan pada Lengan simpang mayor adalah perkantoran, permukiman dan pertokoan baik di Lengan utara maupun selatan. Sedangkan pada Lengan minor pada Jalan Dieng di sebelah timur memiliki tata guna lahan permukiman, perkebunan dan persawahan serta berhubungan langsung dengan batas kota dengan Kab. Malang. DS pada simpang Bendo sebesar 0,88, peluang antrian sebesar 31 - 61%, untuk tundaan pada simpang Bendo sebesar 25,14 detik/smp. Pada simpang Bendo dilakukan evaluasi mengenai kinerja dari simpang dengan menggunakan panduan perhitungan MKJI (1997). Hasil dari analisis menunjukkan usulan penyelesaian masalah terbaik adalah usulan 1 yaitu dengan melakukan pelebaran geometrik pada simpang, dari penerapan usulan ini didapatkan DS pada 0,83, serta tundaan simpang sebesar 14,93 det/smp. Penelitian ini menghasilkan saran yaitu dalam penerapan Usulan 1 ini harus diperlukan dukungan dari semua pihak terkait sehingga pemerintah Kota Batu dapat menerapkan Usulan ini guna menangani permasalahan pada Simpang Bendo

Actions (login required)

View Item