PENANGANAN POTENSI LONGSORAN JALUR KERETA API PADA KM 180+750 S.D. 180+850 ANTARA STASIUN HAURPUGUR-CICALENGKA

GHAFUR CHANDRA JIWANEGAR, CHANDRA (2023) PENANGANAN POTENSI LONGSORAN JALUR KERETA API PADA KM 180+750 S.D. 180+850 ANTARA STASIUN HAURPUGUR-CICALENGKA. PENANGANAN POTENSI LONGSORAN JALUR KERETA API PADA KM 180+750 S.D. 180+850 ANTARA STASIUN HAURPUGUR-CICALENGKA. (Unpublished)

Text Jurnal_Ghafur Chandra Jiwanegar.pdf Download (1MB)

Abstract

Pada petak jalan antara Haurpugur-Cicalengka merupakan daerah persawahan didominasi jenis tanah lempung serta disamping jalur kereta api terdapat aliran sungai yang menggerus kaki lereng badan jalan, sehingga memerlukan metode perkuatan stabilisasi lereng untuk meningkatkan daya dukung tanah pada lereng. Dari hasil penelitian dapat diketahui untuk parameter tanah pada jalur yang diteliti. Pada kedalaman tanah lapisan 1 kedalaman 0-4 m didapatkan jenis lempung berlumpur yang sangat lunak. Pada lapisan 2 kedalaman 5-12 m jenis tanah merupakan lempung lanau yang lunak, serta pada lapisan 3 kedalaman 13-18 m merupakan jenis tanah lempung berpasir yang kaku. Beban yang terjadi diatas timbunan terdiri dari beban lokomotif, rel, bantalan, balas, dan subbalas dengan tegangan total sebesar 11,20 ton/m2. Didapapatkan hasil perhitungan faktor keamanan daya dukung tanah nilai SF sebesar 0,75. Rendahnya daya dukung tanah ditambah dengan penggerusan pada lereng yang disebabkan aliran sungai dapat mengakibatkan terjadinya longsoran jalur kereta api. Oleh sebab itu dilakukan penanganan longsor dengan perkuatan pada lereng menggunakan pemasangan bronjong ukuran panjang 2 m lebar 2 m tinggi 1 m sepanjang 100 m dimulai pada KM 180+750 s.d. KM 180+850. Serta dilakukan pengendalian air permukaan dengan cara menanam tumbuhan, menutup retakan, perbaikan permukaan lereng, dan perbaikan drainase dengan memberikan saluran penyeimbang antara aliran air sebelah kiri dan kanan badan jalan.

Actions (login required)

View Item