PENINGKATAN FASILITAS STASIUN DI STASIUN CIKARANG

Regita Lovany Aracely Asriyani Metalia, Regita Lovany Aracely Asriyani Metalia and Utut Widyanto, Utut Widyanto and Abadi Sastrodiyoto, Abadi Sastrodiyoto (2023) PENINGKATAN FASILITAS STASIUN DI STASIUN CIKARANG. PENINGKATAN FASILITAS STASIUN DI STASIUN CIKARANG, 1 (1). pp. 1-8.

Text (PENINGKATAN FASILITAS STASIUN DI STASIUN CIKARANG) JURNAL PENINGKATAN FASILITAS STASIUN DI STASIUN CIKARANG.pdf Download (635kB)

Abstract

Stasiun Cikarang merupakan stasiun pemberhentian terakhir bagi krl dengan tingkat pergerakan naik dan turun penumpang yang cukup tinggi dengan pelayanan krl sebanyak 124 untuk commuter line, dan 26 ka jarak jauh serta 12 ka lokal dengan frekuensi keseluruhan 312 perka per hari. Jumlah pergerakan naik dan turun penumpang di stasiun cikarang mencapai 16.000 penumpang per hari untuk krl serta mencapai 1.500 penumpang untuk ka jarak jauh, di area Stasiun Cikarang terdapat 5 trayek angkutan umum angkot serta terdapat pelayanan ojek konvensional serta ojek online. Sehingga untuk melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi lain tersebut, dibutuhkan fasilitas integrasi antarmoda seperti halte dan jalan penghubung sebagai penunjang kelancaran perjalanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satunya adalah penggunakan metode analisis Costumer Satisfaction Index (CSI) untuk menegetahui tingkat kepuasan pelayanan para penumpang dan metode analisis Importance Performance Analysis (IPA) yang digunakan untuk mengetahui atribut pelayanan yang menjadi prioritas yang perlu ditingkatkan. Dari hasil penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa atribut pelayanan yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan adalah tempat pemberhentian angkot, dimana atribut ini berada di kuadran I sebagai atribut yang penting namun, untuk kulitas kerjanya dinilai kurang oleh para penggunna jasa, sehingga perlu adanya penambahan halte untuk moda transportasi angkot.

Actions (login required)

View Item