PENATAAN RUTE LINTAS ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

INDRA JAYASMAN, INDRA JAYASMAN and FREDDY TAPUBOLON, FREDDY TAPUBOLON and GUNTORO ZAIN MA’ARIF, GUNTORO ZAIN MA’ARIF (2023) PENATAAN RUTE LINTAS ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. ATAAN RUTE LINTAS ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, 1 (1). pp. 1-16. (Submitted)

[img] Text
Jurnal.pdf

Download (541kB)

Abstract

Pada penelitian ini penulis mengambil studi kasus mengenai Penataan Rute Lintas Angkutan Barang di Kabupaten Lima Puluh Kota. Kabupaten lima puluh kota memiliki 6 akses jalur masuk dan keluar. Hal tersebut menjadikan daerah lima puluh kota menjadi wilayah yang strategis untuk perlintasan angkutan barang, dengan jumlah perjalanan eksternal-internal yaitu sebesar 12.939 perjalanan angkutan barang/hari dengan OD Jumlah Trip Gabungan Angkutan Barang sebesar 14.984 perjalanan. sehingga menimbulkan permasalahan lalu lintas yang diakibakan oleh mixtraffic ,menyebabkan menurunkan kinerja ruas-ruas jalan di Kabupaten Lima Puluh Kota, terjadinya penurunan kecepatan akibat adanya kendaraan angkutan barang yang melintas di daerah CBD / pusat kota dimana kecepatan kendaraan barang 25 km/jam sedangkan kecepatan kendaraan lain memiliki rata rata kecepatan 35 km/jam sehingga laju kendaraan lain terhambat oleh adanya angkutan barang yang melintas. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kajian mengenai pengaturan dan penataan pergerakan angkutan barang di Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai perbandingan antara kinerja lalu lintas sebelum dan setelah ditentukannya rute khusus pergerakan angkutan barang. Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki indeks aksesibilitas yang rendah karena hanya memiliki satu akses utama yang menghubungkan dari kota kabupaten di sumatra barat menuju provinsi Riau. Dikarenakan tidak memiliki rute angkutan barang mengakibatkan banyaknya kendaraan yang berhenti di bahu jalan atau yang parkir di bahu jalan, baik untuk sekadar istirahat atau bongkar muat barang. Ruas Jln. Sumbar-Riau memiliki tipe jalan 2/2 UD, kinerja ruas pada jalan tersebut memiliki V/C Ratio 0,75 dengan kecepatan rata-rata 29,97 km/jam dan volume HV(Angkutan Barang) sebesar 13.023 hal ini di sebabkan karena banyak nya kendaraan barang yang melalui ruas jalan tersebut. Sehingga dibutuhkan pengaturan lalu lintas angkutan barang di Kabupaten Lima Puluh Kota untuk mewajibkan kendaraan barang melintasi jalan lingkar (Ring Road)

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Angkutan Barang, Rute Lintas, Kinerja Ruas
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TF Railroad engineering and operation
Divisions: Diploma III Manajemen Transportasi Jalan
Depositing User: LLAJ MTJ 1.15
Date Deposited: 07 Oct 2024 07:14
Last Modified: 07 Oct 2024 07:14
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/6023

Actions (login required)

View Item View Item