OPTIMALISASI KINERJA ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN BENGKAYANG

Brenza Haris, Priambudhi (2019) OPTIMALISASI KINERJA ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN BENGKAYANG. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

[img] Text
Brenza Haris Priambudhi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kabupaten Bengkayang merupakan bagian dari wilayah adminitrasi Provinsi Kalimantan Barat, di Kabupaten Bengkayang khususnya Kecamatan Bengkayang yang dilayani oleh angkutan pedesaan dengan 4 trayek yang beroprasi untuk melayani permintaan dari masyarakat. setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda. angkutan pedesaan yang telah ditetapkan tidak berjalan dengan semestinya, angkutan pedesaan tersebut adalah angkutan yang beroperasi di walayah studi di kecamatan Bengkayang ada beberapa masalah angkutan umum yang terjadi diantaranya adalah faktor muat yang rendah dengan presentase paling tinggi 49% dan tidak bisa mencapai standar yang di tetapkan yaitu sebesar 70%, waktu tunggu yang lama hingga mencapai 51 menit, tingginya penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat di Kabupaten Bengkyang untuk melakukan mobilitasnya sehari-hari hingga mencapi presentase 71%, sehingga membuat pendapatan yang di peroleh pengemudi menjadi sangat rendah. Data primer dalam penelitian ini berupa data survei Statis, dinamis, dan wawancara pengemudi. Sementara data sekunder berupa jumlah armada dan inventariasi angkutan. Analisis yang digunakan berupa analisa kinerja pelayanan dan analisa permintaan. Dengan demikian dapat dilakukan perhitungan kebutuhan armada. Hasil analisa menunjukan 1. Dari hasil evaluasi kinerja angkutan pedesaan di Kabupaten Bengkayang di ketahui bahwa frekuensi rata rata kendaraan untuk yang tertinggi adalah trayek satu atap dan teriak dengan 2 kend/jam dan 1 kend/jam untuk trayek Lumar dan sungai betung. Sementara untuk headway dan waktu tunggu yang tercepat adalah trayek teriak dengan 34 menit(headway), 17 menit(waktu tunggu) dan yang terlama adalah trayek Sungai Betung dengan 1.43 menit (headway), 51menit (waaktu tunggu). Diketahui bahwa dari pendapatan operator eksisiting bawasannya operator mengalami kerugian per harinya. Seperti trayek satu atap mengalami kerugian Rp -27.218 per hari, sedangkan untuk trayek teriak, lumar dan sungai betung mengalami kerugian sebesar Rp -25.558, Rp -100.934, dan Rp – 71.809. Setelah dilakukan penyesuaian jumlah armada di ketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan penumpang perlu adanya penambahan armada pada trayek Sungai Betung dan trayek Lumar yang berjumlah 1 kendaraan. Dari hasil analisis setelah dilakukan optimalisasi armada pada trayek lumar dan sungai betung mengalami penambahan masing-masing 1 kendaraan sementara di trayek satu atap dan teriak tiadak mengalami penambahan jumlah armda dan dari segi pendapatan operator dari ke empat trayek tersebut mengalami keuntungan yatu sebesar Rp 42.782 untuk trayek satu atap sementara utuk trayek teriak, lumar, dan sungai betung adalah Rp 34.342, Rp 157,066, dan Rp 156.191.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
L Education > L Education (General)
Divisions: Diploma III Manajemen Transportasi Jalan
Depositing User: PRODI MTJ DIII
Date Deposited: 19 Mar 2021 06:50
Last Modified: 19 Mar 2021 06:50
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/621

Actions (login required)

View Item View Item