PENATAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PERKOTAAN TRANS JOGJA

Faisal, Zikri (2019) PENATAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PERKOTAAN TRANS JOGJA. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

[img] Text
Faisal Zikri.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Pada saat ini transportasi Kota Yogyakarta sebagian besar dilayani dengan angkutan umum dengan trayek tetap dan teratur. Angkutan umum yang ada di Kota Yogyakarta dibagi menjadi angkutan umum dalam trayek dan angkutan umum tidak dalam trayek. Angkutan umum dalam trayek, antara lain: Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Perkotaan (Trans Jogja). Angkutan tidak dalam trayek, antara lain: taksi dan angkutan sewa. Selain itu, terdapat angkutan pendukung lainnya seperti becak, andong, dan ojek. Untuk angkutan perkotaan di Kota Yogyakarta dilayani oleh Angkutan Perkotaan Trans Jogja. Awalnya, pada tahun 2006 cuma beroperasi Trans Jogja sebanyak 11 trayek, namun pada saat tahun 2015 telah terdapat 17 trayek yang beroperasi dilapangan. Permasalahan Trans Jogja di Kota Yogyakarta secara umum, yaitu kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan angkutan perkotaan Trans Jogja, kurangnya peningkatan kinerja pelayanan dan penataan angkutan umum. Sehingga dapat dilihat dari load factor rata-rata yang hanya 15% dan headway rata-rata antar kendaraan yang lama yakni 19 menit. Selain itu, banyak jaringan trayek Trans Jogja yang tumpang tindih satu sama lain. Dari indikator tersebut maka Trans Jogja kurang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjangkau seluruh wilayah yang ada di Kota Yogyakarta. Maka dari, itu perlunya penataan jaringan trayek angkutan perkotaan Trans Jogja. Data primer dalam penelitian ini berupa: Survei Home Interview, Survei Inventarisasi AU, Survei Statis dan Dinamis AU, Survey Wawancara. Sedangkan data sekunder berupa: data kependudukan, jaringan jalan, jaringan trayek, dan tata guna lahan. Analisis yang digunakan berupa analisis permintaan perjalanan penentuan jaringan trayek. Analisis kinerja jaringan trayek. 1. Total jumlah permintaan aktual berdasarkan survey Home Interview adalah 128.222 penumpang per hari. Pada permintaan potensial, minat berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum adalah 11% dari total pengguna angkutan umum yakni setara dengan 63.262 orang. Maka, dari total keduanya didapatkan permintaan Potensial angkutan umum adalah sebanyak 191.484 orang per hari. 2. Setelah dilakukan penataan, didapatkan jaringan trayek angkutan kota yang semula 17 trayek menjadi 16 trayek, 3. Setelah di lakukan penataan maka rata-rata frekuensi Trans Jogja yang awalnya 4 kendaraan per jam menjadi 14 kendaraan per jam. Untuk headway rata-rata menurun menjadi 5 menit antar kendaraan yang awalnya trayek eksisting terlalu lama yakni 19 menit antar kendaraan. Dengaan waktu siklus tempuh rata-rata trayek usulan 47 menit yang awalnya rata-rata 116 menit. 4. Jaringan trayek setelah dilakukan penataan dari 16 trayek angkutan perkotaan Trans Jogja dan total armada yang dibutuhkan untuk semua trayek adalah 192 armada, sedangkan trayek eksisting ada 114 armada. Jadi perlu penambahan armada sebanyak 78 armada.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
L Education > L Education (General)
Divisions: Diploma III Manajemen Transportasi Jalan
Depositing User: PRODI MTJ DIII
Date Deposited: 19 Mar 2021 07:09
Last Modified: 19 Mar 2021 07:09
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/624

Actions (login required)

View Item View Item