EVALUASI KINERJA PELAYAN ANGKUTAN PEDESAAN TRAYEK PANDAAN-TRETES DAN TRAYEK PANDAAN-LUMBANGREJO DI KABUPATEN PASURUAN

Nur Hadi, Fanani (2019) EVALUASI KINERJA PELAYAN ANGKUTAN PEDESAAN TRAYEK PANDAAN-TRETES DAN TRAYEK PANDAAN-LUMBANGREJO DI KABUPATEN PASURUAN. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

[img] Text
Nur Hadi Fanani.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Dengan melihat kondisi transportasi di Kabupaten Pasuruan saat ini terdapat permasalahaan yang perlu mendapatkan perhatian di bidang angkutan umum khususnya angkutan pedesaan trayek 101 dan trayek 132 sebagai berikut: 1. Faktor muat pada trayek 101 dan trayek 132 rendah dan belum memenuhi standar atau belum mencapai 70%. 2. Kurang optimalnya jumlah armada pada trayek 101 dan trayek 132. 3. Pendapatan operator trayek 101 dan trayek 132 perhari rendah. Data primer dalam penelitian ini berupa data survei statis, survei dinamis, dan survei wawancara mengemudi. Sedangkan data primer dalam penelitian ini berupa data Jumlah armada dan inventarisasi angkutan umum. Kemudian dilakukan analisa kinerja pelayanan dan perhitungan kebutuhan armada. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa 1. pada trayek Pandaan-Tretes dan trayek Pandaan-Lumbangrejo memiliki faktor muat yang rendah, yakni 36% untuk trayek Pandaan-Tretes dan 26% untuk Pandaan-Lumbangrejo. Dimana faktor muat ini dibawah standar bank dunia yakni 70%, bagi pihak pengguna jasa akan menguntungkan karena memberikan keleluasaan dan kenyamanan. Sebaliknya bagi pihak operator akan merugikan karena permintaan yang ada rendah dan adanya seat/kursi yang tidak terjual. 2. dari hasil analisis pada trayek Pandaan-Tretes mengalami kerugian per hari yang tinggi yakni sebesar Rp 107.062,00 dan untuk trayek Pandaan-Lumbangrejo mengalami kerugian sebesar Rp 127.699,00. 3. Dari hasil analisis serta penghitungan, pada trayek Pandaan-Tretes dan trayek Pandaan-Lumbangrejo diketahui jumlah kendaraan optimal yang seharusnya beroperasi pada kedua trayek untuk mampu memperbaiki faktor muat dan membuat kedua trayek mendapatkan keuntungan. Terdapat 2 (dua) penghitungan analisis yakni penghitungan armada dengan faktor muat break event dan penghitungan armada dengan faktor muat pembatas 70%. Untuk keuntungan dengan faktor muat break event adalah 31 kendaraan untuk trayek Pandaan-Tretes yang saat ini beroperasi sebanyak 70 kendaraan dan 9 kendaraan untuk trayek Pandaan-Lumbangrejo yang saat ini beroperasi sebanyak 25 kendaraan. Sedangkan dengan keuntungan faktor muat pembatas 70% adalah 36 kendaraan untuk trayek Pandaan-Tretes yang saat ini beroperasi sebanyak 70 kendaraan dan 9 kendaraan untuk trayek Pandaan-Lumbangrejo yang saat ini beroperasi sebanyak 25 kendaraan. 4. Untuk mendapatkan armada optimal sesuai dengan analisis data yang telah dilakukan. Terdapat 2 (dua) alternatif penyelesaian yaitu pencabutan ijin trayek dan melakukan sistem operasi bergantian.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
L Education > L Education (General)
Divisions: Diploma III Manajemen Transportasi Jalan
Depositing User: PRODI MTJ DIII
Date Deposited: 19 Mar 2021 07:33
Last Modified: 19 Mar 2021 07:33
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/633

Actions (login required)

View Item View Item