KOORDINASI PENGATURAN SIMPANG BERSINYAL PADA RUAS JALAN PETA-BKR KOTA BANDUNG

Muhammad Alip Nur Alam, ALIP and YUDI KARYANTO, YUDI KARYANTO and NYIMAS ARNITA APRILIA, NYIMAS ARNITA APRILIA (2024) KOORDINASI PENGATURAN SIMPANG BERSINYAL PADA RUAS JALAN PETA-BKR KOTA BANDUNG. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD.

[img] Text
Cover.pdf

Download (152kB)
[img] Text
Daftar isi .pdf

Download (161kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (123kB)
[img] Text
BAB II (2).pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (471kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (234kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (114kB)

Abstract

Kota Bandung memiliki luas wilayah 167,3 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2022 sebanyak 2.545.005 jiwa. Selain sebagai Ibukota Provinsi, Kota Bandung juga memiliki beberapa pusat pendidikan dan kawasan wisata yang menjadikan Kota Bandung memiliki mobilitas yang tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan lalu lintas yang baik, salah satunya persimpangan, untuk menunjang aktifitas kegiatan tersebut . Melihat hal tersebut, penulis melakukan upaya untuk meningkatkan kinerja persimpangan guna mendukung aktifitas pergerakan di kota Bandung. Terdapat tiga simpang bersinyal yaitu simpang Tegalega, Simpang PT INTI, dan simpang Muh. Ramdan. Simpang Tegalega yang terletak pada ruas jalan Peta – BKR yang merupakan jalur lingkar dalam di kota Bandung dan memiliki tata guna lahan berupa Perkantoran, objek wisata, Taman Kota, Pasar dan Terminal Tegalega, sehingga pergerakan menuju kawasan tersebut dapat dikatakan cukup tinggi karena banyaknya bangkitan dan tarikan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan PKJI 2023. Dengan menggunakan pedoman tersebut dapat diketahui keinerja simpang eksisting dan waktu siklus yang sesuai dengan kondisi lalu lintas di lapangan (optimasi). Analisis dilanjutkan dengan membuat waktu offset dan diagram koordinasi. Indikator yang digunakan dalam menentukan usulan terbaik yaitu dengan membandingkan waktu tempuh perjalanan, dan kemampuan sinyal dalam meloloskan kendaraan. Berdasarkan analisis, diketahui bahwa skenario terbaik merupakan skenario 1 dengan kemampuan meloloskan kendaraan untuk kedua arah ada 77% dengan waktu siklus 126 detik dan pengaturan 4 fase, serta memiliki waktu offset 48 detik dan 39 detik. Berdasarkan diagram koordinasi didapat bandwidth 23 detik dari simpang 1 menuju simpang 2 dari arah Barat, dari simpang 2 menuju simpang 3 dari arah Barat memiliki waktu bandwidth 32 detik, dari arah Timur simpang 2 menuju simpang 3 memiliki waktu bandwidth 21 detik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Koordinasi sinyal; waktu offset; bandwidth
Subjects: T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
Divisions: Diploma IV Transportasi Darat
Depositing User: Transdar 3 2024
Date Deposited: 27 May 2025 01:35
Last Modified: 27 May 2025 01:35
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/6500

Actions (login required)

View Item View Item