PENCEGAHAN KECELAKAAN DI PERLINTASAN SEBIDANG KM 44+610 (JPL 93) DAN SIMPANG 3 YONKAF KABUPATEN PASURUAN

ADAM SATRIA, ADAM SATRIA and M.NURHADI, M.NURHADI and ATALINE MULIASARI, ATALINE MULIASARI (2024) PENCEGAHAN KECELAKAAN DI PERLINTASAN SEBIDANG KM 44+610 (JPL 93) DAN SIMPANG 3 YONKAF KABUPATEN PASURUAN. PENCEGAHAN KECELAKAAN DI PERLINTASAN SEBIDANG KM 44+610 (JPL 93) DAN SIMPANG 3 YONKAF KABUPATEN PASURUAN. pp. 1-14.

Text PENCEGAHAN KECELAKAAN DI PERLINTASAN SEBIDANG KM 44+610 (JPL 93) DAN SIMPANG 3 YONKAF KABUPATEN PASURUAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Perlintasan sebidang adalah perpotongan antara jalan dengan jalur kereta api. Perlintasan sebidang termasuk titik rawan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan terutama di perlintasan yang tidak dijaga, perlintasan sebidang terdapat tiga jenis yaitu perlintasan sebidang resmi dijaga, resmi tidak dijaga, dan perlintasan liar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi, risiko, dan melakukan upaya pencegahan kecelakaan pada perlintasan sebidang KM44+610 (JPL 93) dan Simpang 3 Yonkaf. Penilaian risiko (risk assessment) pada perlintasan sebidang KM 44+610 dan (JPL 93) dan Simpang 3 Yonkaf menunjukkan bahwa terdapat 7 potensi bahaya ekstrim (expert risk) dan 1 potensi bahaya rendah (low risk). Untuk itu, diperlukan upaya pencegahan kecelakaan di perlintasan sebidang KM 44+610 dan (JPL 93) dan Simpang 3 Yonkaf. Dari hasil analisis, perlu dilakukan pemasangan Early Warning System, sensor yang di pasang merupakan sensor infra red dan getaran untuk mendetekesi kereta datang, panjang satu gerbong kereta adalah 20 meter. Dalam sehari perlintasan sebidang KM 44+610 (JPL 93) dan Simpang 3 Yonkaf akan mengalami waktu kondisi prioritas sebanyak 46 kali.

Actions (login required)

View Item