Wiadnyana, I Komang Rayditya (2024) PENINGKATAN KESELAMATAN DI PERLINTASAN SEBIDANG DI WILAYAH PENGEMBANGAN KEPANJEN. Other thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD.
![]() |
Text
I KOMANG WORD SKRIPSI FIKS-cover.pdf Download (113kB) |
![]() |
Text
I KOMANG WORD SKRIPSI FIKS-daftar isi.pdf Download (149kB) |
![]() |
Text
I KOMANG WORD SKRIPSI FIKS-bab1.pdf Restricted to Registered users only Download (104kB) |
![]() |
Text
I KOMANG WORD SKRIPSI FIKS-bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
I KOMANG WORD SKRIPSI FIKS-bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
I KOMANG WORD SKRIPSI FIKS-bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
![]() |
Text
I KOMANG WORD SKRIPSI FIKS-bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
![]() |
Text
I KOMANG WORD SKRIPSI FIKS-bab6.pdf Download (97kB) |
Abstract
Perlintasan sebidang di Wilayah Pengembangan Kepanjen sebagian besar merupakan perlintasan sebidang resmi tidak dijaga. Perlintasan sebidang pada JPL Wilayah Pengembangan Kepanjen yang di jadikan sebagai salah satu perlintasan yang sangat rawan kecelakaan dikarenakan perilaku yang melintasi perlintasan sebidang tersebut masih belum berkeselamatan dan tingginya frekuensi KA yang melintas ( 40 kereta/hari) dan juga tingginya angka kendaraan yang melintas di perlintasan sebidang yang volume lalu lintas hariannya mencapai 37.660 kend/hari namun tidak diimbangi dengan adanya penjagaan dan kelengkapan rambu. Pengguna jalan yang melewati melewati perlintasan sebidang di JPL Wilayah Pengembangan Kepanjen juga kurang mengutamakan keselamatan. Selama 7 tahun terakhir jumlah kecelakaan yang terjadi pada perlintasan sebidang di Wilayah Pengembangan Kepanjen sudah mencapai 12 kecelakaan. Kecelakaan terbanyak terjadi pada JPL Sumberpucung - Ngebruk yaitu 5 kecelakaan. Atas dasar uraian tersebut, maka perlu dilakukan manajemen risiko kecelakaan di perlintasan sebidang yang dapat digunakan untuk optimalisasi tindakan peningkatan akan keselamatan di perlintasan sebidang guna mengurangi angka kecelakaan di Perlintasan Sebidang di sekitaran Wilayah Pengembangan Kepanjen. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif kondisi saat ini pada perlintasan sebidang, analisis kuantitatif perhitungan volume lalu lintas harian dan analisis structural equation model faktor penyebab kecelakaan di perlintasan sebidang. Hasil analisis dari penelitian ini adalah JPL yang berada di Wilayah Pengembangan Kepanjen dengan jumlah 13 JPL dengan jumlah 9 perlintasan resmi tidak di jaga dan 4 perlintasan remsi tidak di jaga belum sesuai dengan standar pelayanan minimum karena masih kurang adanya fasilitas keselamatan berupa rambu larangan berjalan terus, rambu larangan berjalan terus pada perlintasan sebidang, rambu peringatan pintu perlintasan kereta api, rambu peringatan rintangan atau objek berbahaya pada sisi jalan, marka pita penggaduh, dan rambu peringatan yang menerangkan bahwa lokasi kritis yang berjarak 150, 300, dan 450 meter. Salah satu JPL yakni JPL Jl Adi Santoso sudah tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di karena kan volume lalu lintas yang tinggi menjadi salah satu potensi penyebab kecelakaan yang tinggi pada saat kereta melintas dengan jumlah volume LHR dan SMPK yakni sebesar : 43.240 SMPK untuk arah A - B dan 32.080 SMPK untuk arah B - A sehingga perlu di tingkatkan menjadi perlintasan tidak sebidang dengan di lakukan nya pembangunan underpass, Penilaian resiko ( risk assesment ) yang di lakukan di JPL Wilayah Pengembangan Kepanjen menujukan bahwa terdapat 4 potensi bahaya ekstrem (extreme risk), 6 potensi bahaya tinggi (high risk) , 1 potensi bahaya rendah (low risk) dan 3.Peningkatan keselamatan pada JPL Wilayah Pengembangan Kepanjen untuk jangka pendek yakni dengan cara pemenuhan standar pelayanan minimum berupa rambu perlintasan pintu perlintasan kereta api, rambu peringatan dengan kata-kata, rambu peringatan rintangan atau objek berbahaya pada sisi jalan, marka pita penggaduh, dan rambu peringatan yang menerangkan bahwa lokasi kritis yang berjarak 150, 300, dan 450 meter serta rekayasa lalu lintas dengan membuat median dan teluk jalan, dan sosialisasi keselamatan berkendara. Sedangkan untuk jangka panjang yakni di lakukan nya pembangunan underpass. Kata Kunci : Peningkatan Keselamatan, Kronologi Kecelakaan, HIRARC, Faktor Penyebab kecelakaan, Perlintasan Sebidang, Structural Equation Model
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Diploma IV Transportasi Darat |
Depositing User: | Transdar 1 2024 |
Date Deposited: | 21 May 2025 02:11 |
Last Modified: | 21 May 2025 02:11 |
URI: | http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/6703 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |