SHERLY INDAH CAHYANING PRAMESTY, SHERLY INDAH CAHYANING PRAMESTY and IRFAN HARDIANSYAH, IRFAN HARDIANSYAH and URIANSAH PRATAMA, URIANSAH PRATAMA (2024) KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA RUAS JALAN MAJAPAHIT KOTA MOJOKERTO (STUDI KASUS: SIMPANG 4 KARTINI, SIMPANG 4 YOS SUDARSO, SIMPANG 4 WACHID HASYIM). Other thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (440kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (802kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (386kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (531kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (707kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Download (374kB) |
Abstract
Kota Mojokerto merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 20,48 km2 . Berdasarkan karakteristik pola jaringan jalan, Kota Mojokerto memiliki pola jaringan jalan grid yang menunjukkan bahwa pola jaringan jalan yang memiliki banyak persimpangan merata. Salah satunya berada di ruas Jalan Majapahit terdapat tiga simpang bersinyal yang jaraknya saling berdekatan yaitu Simpang 4 Kartini, Simpang 4 Yos Sudarso, dan Simpang 4 Wachid Hasyim. Pada ruas jalan ini merupakan kawasan komersial yang didominasi oleh pusat perdagangan yang mengakibatkan tingginya tarikan sehingga volume lalu lintas meningkat sehingga dapat mengakibatkan kemacetan. Tingkat pelayanan pada ketiga simpang yang rendah ditunjukkan dengan tingkat pelayanan C. Menurut Wilshire (1992), sebagai tolak ukur dilakukannya koordinasi antar simpang bersinyal atau tidak, dapat digunakan ketentuan nilai couple index. Apabila nilai couple index lebih besar dari 0,5 maka kedua persimpangan perlu dilakukan koordinasi sinyal. Dan nilai couple index di persimpangan tersebut adalah 36,5. Dengan dilakukannya koordinasi simpang juga, dapat mengurangi antrian dan tundaan di pada simpang agar kinerja tiap simpang dapat optimal. Metode analisis dilakukan dengan menggunakan analisis PKJI (Pedoman Kapasitas Jalan) 2023. Kemudian dilakukan optimasi waktu siklus dan koordinasi. Indikator yang digunakan dalam analisis ini yaitu derajat kejenuhan, antrian dan tundaan, serta didapatkan hasil kinerja jaringan mengalami peningkatan kecepatan, dan waktu total perjalanan berkurang.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Koordinasi, Derajat Kejenuhan, Antrian, Tundaan |
Subjects: | T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science |
Divisions: | Diploma IV Transportasi Darat |
Depositing User: | Sherly Cahyaning Pramesty |
Date Deposited: | 20 May 2025 01:48 |
Last Modified: | 20 May 2025 01:48 |
URI: | http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/6837 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |