ANALISIS PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA UNTUK MENINGKATKAN KONEKTIVITAS MENUJU IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

NURFADILA, DILA and EDI PURWANTO, EDI PURWANTO and AHMAD WAHYUDI, AHMAD WAHYUDI (2024) ANALISIS PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA UNTUK MENINGKATKAN KONEKTIVITAS MENUJU IBU KOTA NUSANTARA (IKN). ANALISIS PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA UNTUK MENINGKATKAN KONEKTIVITAS MENUJU IBU KOTA NUSANTARA (IKN). (Submitted)

Text Jurnal_Nurfadila.pdf Download (790kB)

Abstract

Sebagai daerah mitra Ibu Kota Nusantara (IKN) dan dalam rangka penguatan kesiapan IKN, dan peningkatan konektivitas antar wilayah terutama dengan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki usulan rute jaringan jalan yang ingin dikembangkan. Terdapat dua rute alternatif jaringan jalan yang menjadi usulan untuk dikembangkan sebagai penghubung antara Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) yaitu melalui rute Tenggarong – Loa Kulu – Loa Janan dan rute Tenggarong – Loa Kulu – Sepaku. Penelitian ini mengusungkan konsep konektivitas dan aksesibilitas wilayah, dengan analisis penentuan rute alternatif menggunakan metode analisis Analytical Hierarchy Process (AHP), kemudian dilakukannya analisis indeks tingkat konektivitas dan aksesibilitas wilayah serta simulasi konsep awal pengoperasian angkutan umum tujuan Kota Tenggarong – IKN sebagai upaya mendukung pengembangan aksesbilitas antar wilayah serta mendukung sustainable transportation di wilayah IKN. Hasil penentuan prioritas pengembangan jaringan jalan diperoleh bobot nilai alternatif 1 yaitu 0,415 dan alternatif 2 memiliki bobot 0,585, sehingga rute jaringan jalan Tenggarong – Loa Kulu – Sepaku menjadi rute terpilih dalam usulan pengembangan jaringan jalan. Tingkat konektivitas antar wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) apabila dilakukanya pengembangan jaringan pada rute terpilih yaitu memiliki nilai indeks 1, sementara untuk indeks aksesibilitas Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu 0,04 (< 0,15) dimana nilai tersebut masih kurang dari nilai indeks ideal atau masih tergolong rendah. Adapun simulasi konsep awal angkutan umum yang dilakukan meliputi perencanaan dengan standar pelayanan minimal angkutan, desain angkutan, rute, penentuan kendaraan, operasional kendaraan, biaya operasional kendaraan dan tarif. Kata Kunci: Pengembangan Jaringan Jalan, Analytical Hierarchy Process (AHP), Indeks Konektivitas dan Aksesibilitas, Angkutan Umum.

Actions (login required)

View Item