MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS DI KAWASAN PERTOKOAN 26 ILIR KOTA PALEMBANG

DWI SEPTARIAN PRANATA, DWI SEPTARIAN PRANATA and TORANG HUTABARAT, TORANG HUTABARAT and GADANG ENDRAYANTO, GADANG ENDRAYANTO MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS DI KAWASAN PERTOKOAN 26 ILIR KOTA PALEMBANG. MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS DI KAWASAN PERTOKOAN 26 ILIR KOTA PALEMBANG. (Submitted)

Text JURNAL DWI SEPTARIAN PRANATA.pdf Download (407kB)

Abstract

The 26 Ilir Shopping Area is the trade center in Palembang City. This area is dominated by rows of shops and there is a market. There is high travel activity in this area, there are high side obstacles on roads due to the large number of street vendors using the road and loading and unloading goods, there are also private vehicles parked on parts of the road which reduces road capacity, causing congestion and lack of availability. road equipment facilities and the lack of safe pedestrian facilities for pedestrians. High side obstacles cause the performance of roads and intersections to decrease. The analysis methods used are road performance analysis, intersection performance analysis, parking analysis, pedestrian analysis, loading and unloading analysis and road equipment facility analysis. This analysis uses quantitative methods and calculations from the Indonesian Road Capacity Guidelines (PKJI). After carrying out calculations for handling the problem, it will then be compared with existing conditions. Based on the results of the analysis, the implementation of this proposal will reduce the degree of saturation from 0.82 to 0.65 on the most problematic sections in existing conditions and reduce the average delay at signalized intersections from 48.98 pcu/sec to 27.93 pcu/sec second. The proposals implemented include eliminating side obstacles on roads such as loading and unloading activities and street vendors on the road, determining appropriate cycle times at problematic intersections, moving parking from on-street to off-street parking, providing pedestrian facilities and road equipment facilities, determining the correct time for loading and unloading Kawasan Pertokoan 26 Ilir merupakan pusat perdagangan di Kota Palembang. Kawasan ini didominasi oleh deretan pertokoan dan terdapat pasar. Tingginya aktivitas perjalanan pada kawasan ini, terdapat hambatan samping pada ruas jalan yang tinggi dikarenakan banyaknya pedagang kaki lima yang menggunakan badan jalan dan aktivitas bongkar muat barang, juga terdapat kendaraan pribadi yang parkir di bagian jalan yang mengurangi kapasitas jalan sehingga menjadi penyebab kemacetan, kurang tersedianya fasilitas perlengkapan jalan serta kurang tersedianya fasilitas pejalan kaki yang aman bagi pejalan kaki. Hambatan samping yang tinggi menyebabkan kinerja ruas jalan dan simpang menjadi menurun. Untuk metode analisis yang digunakan yaitu analisis kinerja ruas jalan, analisis kinerja simpang, analisis parkir, analisis pejalan kaki, analisis bongkar muat dan analisis fasilitas perlengkapan jalan. Analisis ini menggunakan metode kuantitatif dan perhitungan dari Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI). Setelah dilakukan perhitungan untuk penanganan masalah kemudian akan dibandingkan dengan kondisi eksisting. Berdasarkan hasil analisis, maka penerapan usulan ini akan menurunkan derajat kejenuhan dari 0,82 menjadi 0,65 di ruas yang paling bermasalah pada kondisi eksisting dan mengurangi tundaan rata-rata pada persimpangan bersinyal dari 48,98 smp/detik menjadi 27,93 simp/detik. Usulan yang diterapkan antara lain menghilangkan hambatan samping pada ruas jalan seperti kegiatan bongkar muat dan pedagang kaki lima pada badan jalan, penentuan waktu siklus yang tepat pada simpang yang bermasalah, pemindahan parkir dari on-street ke parkir off-street, penyediaan fasilitas pejalan kaki dan fasilitas perlengkapan jalan, penentuan waktu pelaksanaan bongkar muat yang tepat.

Actions (login required)

View Item