PERENCANAAN ULANG JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN SITUBONDO

NI KADEK APRILIA PUTRI, NI KADEK APRILIA PUTRI and ELI JUMAELI, ELI JUMAELI and WISNU WARDANA KUSUMA, WISNU WARDANA KUSUMA (2024) PERENCANAAN ULANG JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN SITUBONDO. PERENCANAAN ULANG JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN SITUBONDO. pp. 1-9. (Submitted)

Text JURNAL PERENCANAAN ULANG JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN SITUBONDO.pdf Download (373kB)

Abstract

Kabupaten Situbondo dilayani oleh 2 (dua) trayek angkutan pedesaan yaitu Trayek Situbondo-Besuki dan Situbondo-Banyuputih. Trayek angkutan pedesaan yang beroperasi saat ini memiliki cakupan pelayanan sebesar 59,48 km2 dengan nisbah 3,63%. Belum tersedianya sarana angkutan umum menyebabkan sebagian besar perjalanan menuju pusat kegiatan yang didominasi oleh kendaraan pribadi. Meningkatnya pertumbuhan kendaraan pribadi di Kabupaten Situbondo selama 5 tahun terakhir yang didominasi oleh sepeda motor dengan persentase sebesar 56%. Berdasarkan data kecelakaan 5 (lima) tahun terakhir dari kepolisian 624 kecelakaan didominasi oleh sepeda motor. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan jaringan ulang trayek angkutan umum pedesaan agar dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan mobilitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan survei stated preferemce yang dilakukan di Kabupaten Situbondo. Dalam perencanaan jaringan trayek diperulakan analisis permintaan angkutan umum, analisis pembebanan lalu lintas, analisis penentuan rute, analisis jenis dan kebutuhan armada, analisis biaya operasional kendaraan serta tarif pada trayek usulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan masyarakat yang mau berpindah menggunakan angkutan umum sebesarv 54% dan jenis armada yang digunakan adalah bus kecil.

Actions (login required)

View Item