PENERAPAN PRINSIP TRANSIT ORIENTEDDEVELOPMENT PADA KAWASAN TERMINAL JALIHAYA DAN STASIUN CIKARANG

Anugrah, Rafly Restu and I Made Suraharta, I Made Suraharta and WISNU HANDOKO, WISNU HANDOKO (2024) PENERAPAN PRINSIP TRANSIT ORIENTEDDEVELOPMENT PADA KAWASAN TERMINAL JALIHAYA DAN STASIUN CIKARANG. PENERAPAN PRINSIP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT PADA KAWASAN TERMINAL JALIHAYA DAN STASIUN CIKARANG. (Unpublished)

[img] Text
Jurnal_Rafly RESTU.pdf

Download (2MB)

Abstract

Wilayah Terminal Kalijaya dan Stasiun Cikarang telah direncanakan sebagai area yang pengembangan sistem Transit Oriented Development (TOD) dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Barat tahun 2022 – 2042. Kawasan ini menghadapi berbagai permasalahan seperti kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk, serta keterbatasan ruang bagi pejalan kaki dan pengguna kendaraan tidak bermotor. Penerapan konsep TOD yang mengintegrasikan fungsi lahan dengan sistem transportasi dianggap sebagai solusi efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arahan desain yang menjadi prioritas dalam pengembangan kawasan berbasis TOD serta mengidentifikasi potensi pengembangannya di wilayah Terminal Kalijaya dan Stasiun Cikarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan analisis Multi-Criteria Assessment (MCA). Pembobotan dalam analisis dilakukan menggunakan scorecard analysis yang ditetapkan oleh Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) melalui TOD Standard 3.0. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian antara konsep pengembangan kawasan TOD dengan standar dan kebijakan yang berlaku. Berdasarkan pedoman ITDP yang berjudul TOD Standard 3.0, terdapat 8 prinsip TOD dengan 21 metrik kinerja penilaian yang harus diterapkan dalam pengembangan kawasan TOD. Selanjutnya, total poin keseluruhan dihitung untuk menentukan peringkat skor TOD yang diperoleh. Berdasarkan hasil evaluasi, pengembangan Kawasan TOD di Terminal Kalijaya dan Stasiun Cikarang berada pada standar terendah menurut ITDP. Dengan mempertimbangkan karakteristik kawasan tersebut, pengembangan dilakukan melalui kombinasi antara pengembangan ulang (redevelopment sites) dan atau pembangunan tanah kosong pada tanah yang sudah terbangun (infill sites). Arahan pengembangan sistem transit meliputi penyediaan fasilitas pejalan kaki, jalur sepeda, dan fasilitas transit. Kata kunci: integrasi, Transit Oriented Development, pengembangan

Item Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
T Technology > T Technology (General)
Divisions: Diploma IV Transportasi Darat
Depositing User: Transdar 10 2024
Date Deposited: 28 Apr 2025 02:16
Last Modified: 28 Apr 2025 02:16
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/7848

Actions (login required)

View Item View Item