GILANG RAMADHAN, GILANG RAMADHAN and MUHARDJITO, MUHARDJITO and FEMMY SOFIE SCHOUTEN, FEMMY SOFIE SCHOUTEN (2024) Perbandingan Penggunaan Alat Ukur Sirkulasi Udara Pada Kereta Rel Listrik (KRL) Di Depo Depok. Perbandingan Penggunaan Alat Ukur Sirkulasi Udara Pada Kereta Rel Listrik (KRL) Di Depo Depok. pp. 1-10. (Submitted)
![]() |
Text
JURNAL PERBANDINGAN PENGGUNAAN ALAT UKUR SIRKULASI UDARA PADA KERETA REL LISTRIK (KRL) DI DEPO DEPOK.pdf Download (962kB) |
Abstract
Pengujian sirkulasi udara dalam sarana perkeretaapian merupakan aspek penting untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2023, kecepatan udara maksimum yang diperbolehkan adalah 0,5 m/detik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil pengukuran, spesifikasi, keakuratan dan sensitivitas, serta kelebihan dan kekuratan dua alat, yaitu Multi Anemometer dan Anemometer Wind Speed Air Volume Temperature Measurement, dalam pengujian sirkulasi udara di kabin penumpang dan kabin masinis. Metode penelitian melibatkan pengukuran langsung dan nilai pembobotan Scoring Hasil pengujian menunjukkan bahwa Anemometer Wind Speed Air Volume Temperature Measurement memiliki hasil rata-rata kecepatan udara antara 0,2-0,4 m/detik, sementara Multi Anemometer menunjukkan hasil rata-rata antara 0,3-0,5 m/detik. Anemometer Wind Speed memiliki keakuratan dan sensitivitas lebih tinggi dibanding Multi Anemometer. Kemudian, Anemometer Wind Speed Air Volume Temperature Measurement memiliki kelebihan berupa akurasi dan sensitivitas tinggi, batang detektor yang dapat dilepas, fitur penyimpanan data, kemampuan menghitung nilai rata-rata, dan fitur alarm, mendukung pengukuran pada jarak lebih jauh, namun memiliki kekurangan seperti rentang pengukuran terbatas, penggunaan lebih kompleks, ukuran dan berat lebih besar, serta waktu auto power-off lebih lama. Sementara itu, Multi Anemometer mengukur berbagai parameter lingkungan, dengan desain kompak dan ringan, serta keakuratan dan sensitivitas cukup baik untuk multi-parameter namun tidak sebaik Anemometer Wind Speed Air Volume Temperature Measurement, dan kekurangannya adalah akurasi sedikit lebih rendah, jangkauan pengukuran lebih terbatas, dan tidak dilengkapi fitur alarm serta penyimpanan data. Maka, dapat disimpulkan bahwa Anemometer Wind Speed Air Volume Temperature Measurement lebih cocok digunakan untuk pengukuran sirkulasi udara di sarana perkeretaapian karena akurasi dan sensitivitasnya yang tinggi, fitur yang mendukung pengukuran jarak jauh, serta kemampuan untuk menyimpan data dan memberikan alarm. Pemilihan alat yang tepat seperti ini akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam memastikan kondisi udara yang optimal di dalam kereta api, yang pada akhirnya meningkatkan kenyamanan dan keselamatan bagi penumpang dan awak kabin.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Sirkulasi Udara; Multi Anemometer; Anemometer Wind Speed Air Volume Temperature Measurement; Sarana Perkeretaapian |
Subjects: | T Technology > TF Railroad engineering and operation Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science |
Depositing User: | MTP 4 2024 |
Date Deposited: | 06 Jan 2025 14:21 |
Last Modified: | 06 Jan 2025 14:21 |
URI: | http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/8308 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |