TINJAUAN KONDISI JALAN REL LINTAS STASIUN BANDARA - STASIUN ASRAMA HAJI PADA LRT SUMATERA SELATAN

DWI RIZKY DADI PRASETIYO, DWI RIZKY DADI PRASETIYO and NYIMAS ARNITA APRILIA, NYIMAS ARNITA APRILIA and MULYANA, MULYANA (2024) TINJAUAN KONDISI JALAN REL LINTAS STASIUN BANDARA - STASIUN ASRAMA HAJI PADA LRT SUMATERA SELATAN. TINJAUAN KONDISI JALAN REL LINTAS STASIUN BANDARA - STASIUN ASRAMA HAJI PADA LRT SUMATERA SELATAN. pp. 1-11.

[img] Text
jurnal kkw.pdf

Download (607kB)

Abstract

LRT Sumatera Selatan memiliki panjang lintas 22,3 km yang dimana terdapat 13 stasiun. Dalam sehari terdapat 94 perjalanan dengan 1 rangkaian kereta terdiri dari 3 kereta. Untuk LRT dikelolah oleh Balai Pengelolah Kereta Api Ringan Sumatera Selatan. Hasil eksisting pada petak jalan lintas Stasiun Bandara – Stasiun Asrama Haji, terdapat beberapa kerusakan pada komponen jalan rel yang dimana kerusakan tersebut dapat membahayakan perjalanan kereta api serta terdapat lengkungan dengan radius 82 m yang dimana pada saat kereta api melewati lengkungan tersebut terdapat suara kebisingan yang tinggi. Kerusakan pada komponen tersebut terdiri atas lidah wesel mengalami keausan, drainase rusak, dan slabtrack yang mengalami keretakan sedangkan pada lengkungan tersebut mendapatkan hasil ukur kebisingan sebesar 90,8 dB. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah mengelompokan kerusakan pada komponen jalan rel yang kemudian dilakukan analisis penyebab kerusakannya dan memberikan usulan upaya penangan terhadapat kerusakan jalan rel. sedangkan pada lengkungan yaitu menganalisis penyebab kebisingan pada saat kereta api melintas di lengkungan kemudian mencari penanganan untuk meredam kebisingan pada saat kereta api melintas di lengkungan. Hasil penelitian yang telah didapatkan terdapat beberapa kerusakan pada komponen jalan rel yang pada lidah wesel sendiri disebabkan oleh komponen kekuatan material yang belum sesuai kemudian pada drainase disebabkan oleh material yang dapat menyumbat saluran drainase tersebut dan setelah dianalisis kecepata debit volume air 0,144 m3/detik pada saat mengalami penyumbatan yang dimana pada saat tidak mengalami penyumbatan debit volume airnya yaitu 1,47 m3/detik. Pada slabrack diakibatkan oleh tulangan beton yang tidak beroprasi dengan baik. sehinggan tidak dapat meredam getaran dengan optimal. Pada lengkungan dengan radius 82 m didapatkan tingkat besingan sebesar 90,8 dB sehingga diberikukan upaya penangan dengan cara melapisin pelumas dan penyemprotan air di lengkungan pada saat kereta api melintas agar dapat meredam kebisingan.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Tinjauan, Kondisi, Jalan Rel, Kebisingan, Komponen
Subjects: T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
Divisions: Diploma III Manajemen Transportasi Perkertaapian
Depositing User: MTP 4 2024
Date Deposited: 02 Sep 2024 06:47
Last Modified: 02 Sep 2024 06:47
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/8424

Actions (login required)

View Item View Item