ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS INTEGRASI ANTARMODA DI STASIUN MALANG KOTALAMA

BAIDHIA ZAHRA MADINI, BAIDHIA ZAHRA MADINI and RIANTO RILI PRIHATMANTYO, RIANTO RILI PRIHATMANTYO and ANNAS RIFAI, ANNAS RIFAI (2024) ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS INTEGRASI ANTARMODA DI STASIUN MALANG KOTALAMA. ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS INTEGRASI ANTARMODA DI STASIUN MALANG KOTALAMA. pp. 1-11. (Submitted)

[img] Text
JURNAL ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS INTEGRASI ANTARMODA DI STASIUN MALANG KOTALAMA.pdf

Download (475kB)

Abstract

Seiring dengan pertambahan jumlah arus penumpang, diperlukan peningkatan fasilitas untuk meningkatkan fungsi Stasiun Malang Kotalama dalam melayani penumpangnya. Permasalahan yang terjadi saat ini di Stasiun Malang Kotalama antara lain, letaknya yang berada didekat flyover menyebabkan sulitnya akses keluar masuk menuju stasiun tersebut. Selain itu, tempat untuk drop off/pick up penumpang dilakukan di sembarang titik sehingga menambah penumpukan di pintu masuk stasiun dan menjadi tidak teratur. Serta belum maksimalnya pelayanan pada integrasi seperti sarana dan prasarana pendukung integrasi antarmoda dan petunjuk informasi. Oleh karena itu diperlukan sebuah evaluasi untuk mengetahui sejauh mana stasiun ini berfungsi dengan baik. Penelitian ini menggunakan analisis Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui kepuasan penumpang berdasarkan derajat kepentingan dan tingkat kinerja atribut pelayanan, Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui informasi terkait tingkat kepentingan terhadap suatu pelayanan yang diberikan sehingga menjadi prioritas dalam meningkatkan suatu pelayanan, dan Modal Interaction Matrix (MIM) untuk mengukur tingkat interaksi antarmoda dan menentukan apakah suatu alternatif dapat menciptakan tingkat interaksi yang diterima. Pada analisis CSI diperoleh tingkat kepuasan penumpang sebesar 63,89% dengan kategori “Cukup Puas”. Lalu dilakukan analisis IPA dan didapat kuadran I dengan prioritas tinggi yaitu ketersediaan informasi jadwal keberangkatan KA serta petunjuk mengenai tempat dan moda lainnya, kemudahan, keamanan, dan kenyamanan pengguna KA dalam berganti moda, tertatanya titik temu antar moda, dan ketersediaan shelter atau halte moda lainnya. Berdasarkan analisis MIM kondisi eksisting diperoleh hasil sebesar -153,333 yang artinya nilai interaksi antarmoda dalam kategori Buruk. Lalu dilakukan peningkatan fasilitas integrasi antarmoda melalui penambahan shelter untuk penumpang sepeda motor (ojek online) dan rambu stop sebagai titik henti angkutan kota sehingga dapat meningkatkan nilai kinerja integrasi antarmoda menjadi -100 (kategori Baik). Kata Kunci: Fasilitas Integrasi, Shelter, Titik Henti, Kualitas Pelayanan.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Fasilitas Integrasi, Shelter, Titik Henti, Kualitas Pelayanan.
Subjects: T Technology > TF Railroad engineering and operation
Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science
Depositing User: MTP 1 2024
Date Deposited: 06 Jan 2025 14:21
Last Modified: 06 Jan 2025 14:21
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/8445

Actions (login required)

View Item View Item