PERENCANAAN POLA OPERASI KERETA API ANGKUTAN BARANG CRUDE PALM OIL (CPO) PADA LINTAS SUNGAI LIMAU – BUKIT PUTUS

HIZBUL TAUFIK AZHAR, HIZBUL TAUFIK AZHAR and URIANSAH PRATAMA, URIANSAH PRATAMA and GADANG ENDRAYANTO, GADANG ENDRAYANTO (2024) PERENCANAAN POLA OPERASI KERETA API ANGKUTAN BARANG CRUDE PALM OIL (CPO) PADA LINTAS SUNGAI LIMAU – BUKIT PUTUS. PERENCANAAN POLA OPERASI KERETA API ANGKUTAN BARANG CRUDE PALM OIL (CPO) PADA LINTAS SUNGAI LIMAU – BUKIT PUTUS. (Submitted)

[img] Text
jurnal hizbul taufik azhar.pdf

Download (706kB)

Abstract

Kelapa Sawit merupakan salah satu komoditi ekspor tertinggi di Sumatra Barat. Pada tahun 2023 jumlah produksi Crude Palm Oil (CPO) kelapa sawit meningkat sebanyak 6,5%. Adanya peningkatan produksi kelapa sawit di Sumatera Barat secara tidak langsung akan mendorong peningkatan kendaraan angkutan barang untuk beroperasi membawa hasil panen kelapa sawit. Kondisi ini tentunya akan berdampak terhadap arus lalu lintas di jalan penghubung kawasan aglomerasi perkotaan Padang-Bukittinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengalihan moda angkutan barang menggunakan kendaraan transportasi kereta api agar dapat mengurangi kepadatan lalu lintas terutama pada ruas jalan Padang – Bukittinggi. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan potensi pertumbuhan CPO dalam 5 tahun mendatang, menganalisis kebutuhan sarana kereta api untuk mengangkut potensi barang CPO dalam satu hari, menganalisis kapasitas lintas jalur kereta api saat ini dapat menampung rencana perjalanan kereta api angkutan CPO dan melakukan perencanaan pola operasi angkutan barang CPO menggunakan moda kerta api. Metode yang digunakan adalah observasi lapangan dan identifikasi masalah di lokasi penelitian. Analisis data menggunakan rumus metode growth ratio dan metode Forcasting. Hasil dari penelitian ini, yaitu Potensi demand CPO pada tahun 2028 yaitu 690.807 Ton pertahun dan 1.893 Ton perhari. Kebutuhan armada kereta api dalam melakukan pengangkutan CPO dari Sungai Limau Ke Bukit Putus, jumlah KA perhari yaitu sebanyak 5 KA dengan frekuensi 10 perjalanan perhari. Kondisi kapasitas lintas Naras – Bukit Putus setelah ditambahkan 10 perjalanan KA CPO terjadi peningkatan kapasitas lintas pada petak Pariaman – Lubuk alung sebanyak 61% dan pada lintas Naras – Bukit Putus sebanyak 20%. Perencanaan pola operasi angkutan barang CPO pada perjalanan pertama berangkat mulai pukul 00.00 dan tiba pukul 01.40 dan pada perjalanan terakhir berangkat pada pukul 17.25 dan tiba pukul 19.58, sedangkan untuk KA CPO dengan nomor genap adalah KA yang memiliki relasi perjalanan Bukit Putus – Sungai Limau dengan muatan kosong yang berangkat mulai pukul 03.45 dan tiba pukul 05.30 untuk KA pertama, dan untuk perjalanan terakhir berangkat pada pukul 22.03 dan tiba pukul 23.42.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Angkutan Barang, Crude Palm Oil (CPO), Kereta Api, Perencanaan, Sumatra Barat
Subjects: T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science
Divisions: Diploma IV Transportasi Darat
Depositing User: HIZBUL TAUFIK AZHAR AZHAR
Date Deposited: 07 Oct 2024 07:17
Last Modified: 07 Oct 2024 07:17
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/8663

Actions (login required)

View Item View Item