KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL DI JALAN PATUK GADING III KABUPATEN GUNUNGKIDUL (STUDI KASUS DI SIMPANG GADING DAN SIMPANG SIMPANG PLAYEN)

LAELA MUFLIKHA, LAELA (2023) KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL DI JALAN PATUK GADING III KABUPATEN GUNUNGKIDUL (STUDI KASUS DI SIMPANG GADING DAN SIMPANG SIMPANG PLAYEN). Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD.

[img] Text
HALAMAN COVER.pdf

Download (160kB)
[img] Text
HALAMAN DAFTAR ISI.pdf

Download (158kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (118kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (339kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (230kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (104kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kemacetan sering terjadi di area persimpangan akibat adanya konflik pergerakan kendaraan. Konflik kendaraan dapat menyebabkan adanya tundaan dan kemacetan. Apabila volume lalu lintas yang melewati simpang terlalu tinggi, maka masalah yang ditimbulkan akibat adanya konflik kendaraan juga akan meningkat sehingga perlu dilakukan optimasi baik secara terisolasi maupun koordinasi. Dalam Kertas Kerja Wajib ini dibahas mengenai perbandingan kinerja simpang secara terisolasi dan koordinasi. Analisis menggunakan bantuan program Transyt 14.1. Persimpangan yang menjadi objek studi yaitu Simpang Gading dan Simpang Playen. Dalam melakukan analisis data yang dibutuhkan adalah data volume lalu lintas pada setiap kaki simpang, waktu siklus simpang, dan geometrik simpang. Data tersebut didapatkan melalui instansi dan survei secara langsung. Dari hasil analisis secara sistem program, terjadi peningkatan kinerja yang lebih baik setelah dilakukan optimasi secara koordinasi dibandingkan dengan optimasi secara terisolasi. Pada Simpang Gading derajat kejenuhan menjadi 0,47, panjang antrian menjadi 21,38 meter, dan tundaan menjadi 14,68 detik/smp. Pada Simpang Playen derajat kejenuhan menjadi 0,49, panjang antrian menjadi 18,91 meter, dan tundaan menjadi 14,88 detik/smp. Terdapat indikator kemanfaatan (benefit) dari koordinasi antar simpang berupa nilai konsumsi bahan bakar yaitu mengalami penurunan dari kondisi optimasi ke kondisi koordinasi sebesar 32,42 liter/jam.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Optimasi Isolasi, Optimasi Koordinasi, Program Transyt
Subjects: T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
Divisions: Diploma III Manajemen Transportasi Jalan
Depositing User: LLAJ MTJ 1.4
Date Deposited: 10 Jul 2024 04:06
Last Modified: 10 Jul 2024 04:06
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/5094

Actions (login required)

View Item View Item