KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG G.OBOS-MH THAMRIN, SIMPANG BUNDARAN KECIL, DAN SIMPANG DIPONEGORO-TAMBUN BUNGAI

MOCHAMMAD KUKUH ADISETIAWAN, MOCHAMMAD KUKUH ADISETIAWAN and PANJI PASA PRATAMA, PANJI PASA PRATAMA and WILLIAM SENO, WILLIAM SENO (2024) KOORDINASI SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG G.OBOS-MH THAMRIN, SIMPANG BUNDARAN KECIL, DAN SIMPANG DIPONEGORO-TAMBUN BUNGAI. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

[img] Text
Cover.pdf

Download (107kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (69kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (126kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (136kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (443kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (845kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (78kB)

Abstract

Kota Palangka Raya merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Tengah. Kota Palangka Raya memiliki banyak persimpangan APILL dengan jarak antar simpang yang berdekatan. Dengan jarak antar simpang yang berdekatan membuat permasalahan tersendiri, dimana terkadang kendaraan harus selalu berhenti pada tiap simpang karena selalu mendapat sinyal merah. Kondisi inilah yang terjadi pada Simpang G. Obos – MH. Thamrin, Simpang Bundaran Kecil, dan Simpang Diponegoro – Tambun Bungai. Dengan adanya permasalahan persimpangan yang terjadi di Kota Palangka Raya menunjukkan perlu adanya penanganan berupa koordinasi antar ketiga simpang ini untuk meningkatkan kinerja dan level pelayanan pada pada ketiga agar dapat melewati ketiga simpang dengan lancer dan tidak selalu bertemu dengan sinyal merah. Data yang dibutuhkan adalah volume lalu lintas pada simpang, panjang antrian dan tundaan, geometrik simpang, dan waktu siklus pada ketiga simpang. Metode tersebut dilakukan untuk mengetahui kinerja simpang eksisting, kinerja simpang simpang setelah dilakukan optimalisasi, dan kinerja simpang setelah dilakukan koordinasi. Kemudian dilakukan perbandingan kinerja pada kondisi eksisting, optimalisasi, dan koordinasi. Setelah itu dilakukan pembobotan untuk menentukan kinerja terbaik dari ketiga usulan yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian, koordinasi 3 dipilih sebagai usulan terbaik dengan waktu siklus sebesar 50 detik dengan pengaturan 3 fase pada setiap simpang. Kemudian memiliki nilai tundaan yang kecil pada tiap simpang yaitu tundaan Simpang G. Obos – MH. Thamrin sebesar 28,52 det/smp, Simpang Bundaran Kecil sebesar 28,51 det/smp, dan Simpang Diponegoro – Tambun Bungai sebesar 28,57 det/smp.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Simpang, Waktu Siklus, Tundaan
Subjects: T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science
Divisions: Diploma IV Transportasi Darat
Depositing User: Transdar 2 2024
Date Deposited: 21 May 2025 02:09
Last Modified: 21 May 2025 02:09
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/6714

Actions (login required)

View Item View Item