Tinjauan Dampak Teknis Penggunaan Biosolar (B35) Pada Genset Di KPM3 KA Pariaman Ekspress

MUHAMMAD HERLAN PRAYOGA, MUHAMMAD HERLAN PRAYOGA and ERFIANTO R CHAN, ERFIANTO R CHAN and RIANTO RILI PRIHATMANTYO, RIANTO RILI PRIHATMANTYO (2024) Tinjauan Dampak Teknis Penggunaan Biosolar (B35) Pada Genset Di KPM3 KA Pariaman Ekspress. Tinjauan Dampak Teknis Penggunaan Biosolar (B35) Pada Genset Di KPM3 KA Pariaman Ekspress. pp. 1-7. (Submitted)

[img] Text
JURNAL TINJAUAN DAMPAK TEKNIS PENGGUNAAN BIOSOLAR (B35) PADA GENSET DI KMP3 KA PARIAMAN EKSPRESS.pdf

Download (453kB)

Abstract

– Depo Kereta Padang merupakan tempat untuk menyimpan dan merawat sarana kereta yang ada di Divre II Sumatera Barat. Salah satu sarana yang disimpan dan dirawat adalah Kereta Makan Pembangkit Kelas III (KMP3). Setiap jenis sarana di Divre II Sumatera Barat terhitung 1 Februari 2023 sudah menggunakan bahan bakar Biosolar (B35). Biosolar (B35) ini merupakan bahan bakar campuran antara minyak solar dengan lemak nabati. Adanya campuran komposisi ini berdampak terhadap kinerja genset di KMP3 seperti siklus perawatan yang lebih cepat, konsumsi bahan bakar lebih banyak, dan adanya tambahan biaya perawatan akibat suku cadang tambahan. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kondisi konsumsi BBM dengan jenis bahan bakar yang berbeda, mengidentifikasi penggunaan Biosolar (B35) yang berdampak terhadap perubahan siklus perawatan, dan mengidentifikasi penggunaan Biosolar (B35) yang membuat adanya suku cadang dan biaya perawatan yang harus ditambah. Metode penelitian ini yaitu dengan cara melakukan wawancara dengan pihak terkait dalam hal ini teknisi di Depo Kereta Padang, mengikuti kegiatan perawatan dari KMP3, serta dengan metode literasi dengan jurnaljurnal terkait. Dari penelitian yang dilakukan, konsumsi bahan bakar Biosolar (B35) sebesar 191, 91 liter selisih 13, 26 liter dibanding Solar Murni (B0). Penggunaan bahan bakar campuran dengan minyak nabati juga mengakibatkan adanya endapan di tangki bahan bakar sehingga harus cepat dibersihkan, hal ini mengakibatkan siklus perawatan Biosolar dimulai dari 150 Jam sedangkan Solar Murni 300 Jam. Biosolar (B35) juga membuat adanya suku cadang yang harus ditambahkan yaitu Filter racor hal ini tentu berdampak terhadap adanya tambahan biaya perawatan untuk mengganti Filter racor tersebut

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: biosolar (B35), solar murni (B0), kereta makan pembangkit, bahan bakar
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science
Depositing User: DHAIFINA NUR FIRANTY
Date Deposited: 21 Feb 2025 07:35
Last Modified: 21 Feb 2025 07:35
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/7916

Actions (login required)

View Item View Item