PENATAAN LALU LINTAS DI KAWASAN PASAR TAMBUN KABUPATEN BEKASI

GAMMA ANUGERAH SYAHPUTRA, GAMMA ANUGERAH SYAHPUTRA and ANISA MAHADITA CANDRARAHAYU, ANISA MAHADITA CANDRARAHAYU and DIAN VIRDA SEJATI, DIAN VIRDA SEJATI (2024) PENATAAN LALU LINTAS DI KAWASAN PASAR TAMBUN KABUPATEN BEKASI. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

	Text COVER.pdf Download (152kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (155kB)
	Text BAB 1.pdf Download (119kB)
	Text BAB 2.pdf Download (590kB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB)
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (391kB)
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (610kB)

Abstract

Kabupaten Bekasi, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Cikarang. Secara geografis letak Kabupaten dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta di sebelah barat. Wilayahnya cukup strategis karena dekat dengan ibu kota negara, Jakarta. salah satu daerah yang padat penduduknya di Jawa Barat, serta perekonomian Kabupaten Bekasi didukung oleh berbagai sektor, termasuk industri, perdagangan, dan jasa. Salah satu Kawasan yang pergerakannya cukup tinggi yaitu di Kawasan pasar Tambun. Permasalahan yang terjadi di kawasan pasar Tambun yaitu Rendahnya kinerja ruas jalan Jl. Hasanudin 1 dengan V/C ratio 0,61, Jl.Hasanudin 2 dengan V/C ratio 0,68, Jl. Hasanudin 3 V/C ratio 0,60, dan Jl. Abu Bakar 1 V/C ratio 0,62, Jl. Pasar TambunSetia Darma V/C Rasio 0,68. Rendahnya kinerja Simpang 3 Tambun Wanasari dengan DJ 0,68, Simpang 3 Abu Bakar dengan DJ 0,85, dan Simpang 3 Pasar Tambun dengan DJ 0,59. Diakibatkan oleh kendaraan yang berhenti di kaki Simpang 3 Tambun Wanasari, hambatan samping yang tinggi di Simpang 3 Pasar Tambun, dan kurang optimalnya Simpang Abu Bakar, Terdapat u-turn yang berjarak 150 meter dengan Simpang tambun - wanasari dan 185 meter dengan simpang abu bakar sehingga terjadinya kemacetan di ruas Jl. Hasanudin 1, Jl. Hasanudin 2 dan Kurangnya fasilitas dan penyeberangan bagi pejalan kaki serta adanya aktivitas bongkar muat angkutan barang, dan keberadaan pedagang kaki lima pada badan jalan dan berdampak pada tingginya hambatan samping sehingga menyebabkan pengurangan kapasitas jalan. Sehingga diperlukannya analisis terkait kinerja ruas jalan, kinerja simpang, peramalan volume kendaraan, pejalan kaki dan parkir.

Actions (login required)

View Item