PERENCANAAN TARIF ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN LANDAK "Studi Kasus Trayek Ngabang-Darit dan Ngabang-Serimbu"

CLAUDIO FERNANDO SENATOR, SENATOR (2022) PERENCANAAN TARIF ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN LANDAK "Studi Kasus Trayek Ngabang-Darit dan Ngabang-Serimbu". Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD.

Text DRAFT KKW_CLAUDIO FERNANDO SENATOR.pdf Download (2MB)

Abstract

Terminal Ngabang telah dioperasikan angkutan perdesaan di Kabupaten Landak menurut trayek yang diizinkan sebanyak 13 trayek, namun pada kondisi di lapangan hanya terdapat 10 trayek yang masih sepenuhnya aktif beroperasi. Dalam pelaksanaan operasional, penetapan tarif eksisting Angkutan Perdesaan di Kabupaten Landak atas kesepakatan sesama operator (supir), belum adanya Peraturan Pemerintah Daerah terkait dengan penetapan tarif di Kabupaten Landak. Penggunaan jasa angkutan perdesaan seperti pada studi kasus trayek Ngabang - Darit dan Ngabang - Serimbu dengan kisaran tarif eksisting Rp20.000 – Rp30.000 per orang untuk masyarakat umum dan Rp5.000 – Rp10.000 per orang untuk penumpang pelajar. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab rendahnya jumlah pengguna jasa angkutan umum. Hasil perbandingan antara tarif eksisting dengan tarif hasil analisis dari sisi operator yang memiliki perbedaan, sehingga mendapat keuntungan besar bagi pemilik kendaraan saat ini. Dalam hal ini perlu diambil kebijakan oleh pemerintah daerah untuk penetapan tarif yang sesuai (ideal) berdasarkan perhitungan Biaya Operasional Kendaraan dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.687/AJ.206/DRJD/2002. Dalam hal ini untuk penetapan tarif yang di sepakati harus berdasarkan good governance, dimana pemerintah memiliki tanggung jawab penuh dan menjunjung tinggi keingingan masyarakat sehingga seluruh lembaga dan aparat yang di bawah nya mampu mengambil keputusan serta memecahkan masalah secara efektif dan efisien. Kata Kunci : Tarif, Angkutan Umum

Actions (login required)

View Item