SETIADI, MUHAMMAD NAUFAL HANIF HIBATULLAH PERENCANAAN JARINGAN LINTAS ANGKUTAN BARANG DI KOTA BALIKPAPAN. PERENCANAAN JARINGAN LINTAS ANGKUTAN BARANG DI KOTA BALIKPAPAN. (In Press)
![]() |
Text
M. NAUFAL HANIF.pdf Download (879kB) |
Abstract
Pembangunan ekonomi di suatu daerah bergantung pada ketersediaan komoditas yang tersedia secara terus menerus. Oleh karena itu untuk memindahkan barang dalam jumlah banyak membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung proses pengangkutan barang tersebut. Kondisi ini berdampak pada perkembangan perkotaan. Pengaturan sistem angkutan barang akan berdampak pada aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, sehingga perencanaan jaringan angkutan barang harus direncanakan dengan memperhatikan banyak aspek, antara lain karakteristik pergerakan angkutan barang, kinerja lalu lintas, penggunaan lahan, lingkungan, dan klasifikasi jalan. Balikpapan adalah kota yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur, merupakan pintu gerbang utama menuju ibu kota baru Indonesia. Kota yang memiliki perekonomian terbesar di Kalimantan, dengan total PDB mencapai Rp79,65 triliun pada tahun 2016, kota ini secara konsisten menduduki peringkat salah satu kota paling layak huni di Indonesia. Sebagai pusat bisnis dan industri saat ini belum ada pengaturan jalur angkutan barang, yang menyebabkan jalan yang dilalui angkutan barang memiliki kinerja jalan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan jaringan angkutan barang berbasis pendekatan lingkungan. Penelitian ini memberikan analisis yang komprehensif tentang perencanaan jaringan angkutan barang dengan mempertimbangkan karakteristik pergerakan angkutan barang, kinerja lalu lintas, tata guna lahan, lingkungan, dan klasifikasi jalan. Dengan menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process), karakteristik ini digunakan sebagai kriteria penilaian dalam penentuan jaringan angkutan barang. Hasil penilaian vektor prioritas diperoleh jaringan angkutan barang dengan waktu tempuh 16 jam 39 menit 7 detik, jarak tempuh 714,50 km, kecepatan rata-rata 37,42 kpj. Berdasarkan penggunaan lahan pada jalur transportasi barang terpilih, terlihat persentase penggunaan lahan pada kawasan industri 35%, kawasan pemukiman 60%, kawasan pendidikan 5%. Untuk hasil emisi gas yang didapat dari volume lalu lintas jalur angkutan barang terpilih adalah 45.031 ppm (CO), -4673.453 mikrogram / m3 (NOx), 2897.359 mikrogram / m3 (S). Kata Kunci : jaringan lintas, kinerja jaringan, pembangunan kota yang berkelanjutan, analisis hierarki proses.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Diploma IV Transportasi Darat |
Depositing User: | PRODI TRANSDAR DIV |
Date Deposited: | 25 Feb 2021 15:46 |
Last Modified: | 25 Feb 2021 15:46 |
URI: | http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/249 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |