ANALISIS KEBUTUHAN HALTE ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT (STUDI KASUS TRAYEK A01 DAN TRAYEK A02)

GHANIY NURFANI, GHANIY and Asrizal, ATD, MT, Asrizal and DIAN VIRDA SEJATI, DIAN VIRDA SEJATI (2022) ANALISIS KEBUTUHAN HALTE ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT (STUDI KASUS TRAYEK A01 DAN TRAYEK A02). ANALISIS KEBUTUHAN HALTE ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT (STUDI KASUS TRAYEK A01 DAN TRAYEK A02), 1 (1). pp. 1-18.

Text Jurnal_Ghaniy Nurfani_1902131.pdf Download (577kB)

Abstract

Kabupaten Bandung Barat memiliki 10 trayek angkutan perdesaan aktif yang masih beroperasi dengan tata guna lahan wilayah studi yaitu permukiman, perkantoran, pertokoan, dan pendidikan. Dari 10 Trayek tersebut Terdapat 2 Trayek Angkutan Perdesaan dengan data jumlah naik dan turun penumpang tertinggi yaitu Trayek A01 (Padalarang - Cikalong Wetan – Cipendeuy ) dan Trayek A02 (Padalarang – Gn. Bentang). Keberadaan halte pada kedua trayek tersebut masih kurang karena hanya ada 1 halte yang terdapat pada kedua trayek tersebut sehingga diperlukan keberadaan halte baru Oleh karena itu dibuatlah analisis kebutuhan halte dengan menggunakan standarisasi jumlah minimum penumpang pada penentuan kebutuhan halte dan dengan metode distribusi frekuensi. Berdasarkan analisis yang diperoleh didapatkan kebutuhan halte baru pada trayek A01 sejumlah 9 halte usulan baru dan pada trayek A02 sejumlah 11 halte usulan baru pada titik lokasi kantong penumpang yang ada. Lokasi tersebut ditentukan berdasarkan pedoman teknis sehingga didapati titik lokasi halte ideal bagi pengguna angkutan umum dan agar dapat menjadi tempat naik dan turun penumpang yang aman, nyaman, dan tertib.

Actions (login required)

View Item