KAJIAN JALUR GANDA LINTAS MEDAN-BINJAI TERHADAP PENINGKATAN OPERASI KA

ARFAN SANUBARI, ARFAN and JULISON ARIFIN, JULISON ARIFIN and MEGA SURYANDARI, MEGA SURYANDARI (2023) KAJIAN JALUR GANDA LINTAS MEDAN-BINJAI TERHADAP PENINGKATAN OPERASI KA. KAJIAN JALUR GANDA LINTAS MEDAN-BINJAI TERHADAP PENINGKATAN OPERASI KA. pp. 1-8. (Unpublished)

Text (KAJIAN JALUR GANDA LINTAS MEDAN-BINJAI TERHADAP PENINGKATAN OPERASI KA) JURNAL KAJIAN JALUR GANDA LINTAS MEDAN-BINJAI.pdf Restricted to Registered users only Download (422kB)

Abstract

Tujuan transportasi kereta api adalah untuk memastikan penumpang mendapatkan rasa aman, nyaman, cepat, tepat waktu, dan teratur. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung operasional kereta. Investasi pembangunan rel kereta api merupakan investasi jangka panjang dimana bangunan kereta api merupakan bangunan tetap yang dapat digunakan selama ratusan tahun. Proyek pembangunan di wilayah kerja Balai Teknik Perkeretaapian kelas I Medan adalah proyek jalur layang kereta api dan proyek pembangunan dua stasiun baru Helvetia dan Sunggal. Jalur layang kereta api akan dibangun sepanjang 5,9 km, kemudian pembangunan stasiun Helvetia dan Sunggal akan dibangun di km 5,9 dan km 12,3, hingga Mei 2023 pembangunan proyek telah mencapai 24%. Kondisi Medan-Binjai saat ini masih menggunakan jalur Tunggal sepanjang 20,8 km, hanya dilalui kereta api Sri Lelawangsa dengan frekuensi perjalanan 20 dalam satu hari. Dengan dibangunnya jalur ganda dan dua stasiun baru, Helvetia dan Sunggal, akan berdampak pada kecepatan, waktu tempuh, headway, dan kapasitas lintas. Setelah konstruksi selesai dan mulai beroperasi, operasi kereta akan berubah dalam waktu tempuh, kecepatan, headway, dan kapasitas lintas. Sehingga penelitian ini akan menganalisis pola operasional kereta api, potensi permintaan dan kebutuhan sarana kereta api. Kata kunci: Jalur ganda, operasi, peningkatan.

Actions (login required)

View Item