KAJIAN TARIF ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN NGANJUK (STUDI KASUS : TRAYEK I,TRAYEK J DAN TRAYEK R)

HERY WANDHANA GAJAH, HERY and FAUZI, FAUZI and RUDOLF CHARLES HOSANG, HOSANG KAJIAN TARIF ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN NGANJUK (STUDI KASUS : TRAYEK I,TRAYEK J DAN TRAYEK R). KAJIAN TARIF ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN NGANJUK (STUDI KASUS : TRAYEK I,TRAYEK J DAN TRAYEK R). pp. 1-9. (Submitted)

Text KAJIAN TARIF ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN NGANJUK.pdf Download (220kB)

Abstract

Transportasi memberikan kemampuan kepada individu untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain, baik itu untuk bekerja, bersekolah, berbelanja, atau tujuan rekreasi. Hal ini dapat memberikan aksesibilitas yang memadai sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Menurut Matz dan Usry ( Gare, 2019:15), tarif didefinisikan sebagai besaran moneter yang harus dikompensasikan oleh pihak-pihak yang menggunakan jasa pelayanan atau yang mengonsumsi suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tarif eksisting, menghitung BOK, menganalisa kemampuan penumpang dan menghitung tarif ideal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tarif dari segi pemerintah dan tarif pada keadaan eksisting, terdapat perbedaan antara perhitungan tarif Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dengan tarif ekisting dan tarif dari peraturan Bupati. Berdasarkan Ability to Pay (ATP): Trayek I sebesar Rp. 5.171/ Km, Trayek J sebesar Rp. 4.200 /Km, Trayek R sebesar Rp 4.500/Km. Berdasarkan Willingness to Pay (WTP): Trayek I sebesar Rp 2.900, Trayek J sebesar Rp 2.700, Trayek R sebesar Rp. 2.500. dan kemampuan pengguna jasa diperoleh tarif ideal: Trayek I sebesar Rp 3.324/Km, Trayek J sebesar Rp 2.550/Km , Trayek R sebesar Rp 2.520/Km.

Actions (login required)

View Item