PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN PESISIR BARAT

Ekhty, Putri (2019) PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN PESISIR BARAT. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

[img] Text
Ekhty Putri A.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kabupaten Pesisir Barat adalah salah satu kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Lampung Barat yang terletak di Provinsi Lampung yang disahkan berdasarkan Undang – Undang Nomor 22 tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat pada tanggal 25 Oktober 2012 kemudian diresmikan pada tanggal 22 April 2013. Kabupaten Pesisir Barat memiliki luas wilayah sebesar 2.953,48 Km2 terbagi dalam 11 kecamatan dan 116 pekon (kelurahan) dengan luas yang berbeda-beda. Di Kabupaten Pesisir Barat belum memiliki jaringan trayek angkutan umum (angkutan perdesaan) di karenakan tidak adanya tindakan lebih lanjut dari pemerintah untuk membuat jaringan trayek angkutan perdesaan sehingga di Kabupaten Pesisir Barat berkembang angkutan paratransit (Ojek) di setiap tempat yang memiliki potensi pengguna jasa yang tinggi seperti daerah pasar, sekolah, dan perumahan, dalam hal ini haruslah ada tindakan dari pemerintah untuk mengendalikan pertumbuhan kendaraan bermotor di Kabupaten Pesisir Barat dikarenakan tidak adanya angkutan perdesaan. Data sekunder dalam penelitian ini berupa: Peta administrasi, Peta jaringan jalan, Peta jaringan trayek, Data kependudukan, Peta tata guna lahan. Sedangkan data primer berupa: Data tata guna lahan , Data inventarisasi jalan, Data wawancara rumah tangga, Data state preference preference. Analisa pada penelitian ini berupa: Penentuan rute operasi angkutan perdesaan, Penentuan jenis dan jumlah armada, Perhitungan biaya operasional kendaraan (BOK) dan tarif. Berdasarkan analisis didapatkan bahwa: 1. Hasil dari perencanaan jaringan trayek di Kabupaten Pesisir Barat menghasilkan 2 trayek yang ditentukan berdasarkan demand dari zona maupun ruas jalan di Kabupaten Pesisir Barat, dengan penentuan trayek 2 trayek ini mampu menjawab permasalahan dalam mengendalikan pertumbuhan kendaraan bermotor dan memberikan sistem pelayaan angkutan perdesaan pada daerah yang memiliki demand yang tinggi. Rute 2 trayek rencana antara lain: a. Trayek A : Jl.Way Batu – Jl.Gunung Kemala-Krui – Jl.Karya Penggawa-Batas Prov.Bengkulu – Way Sindi. b. Trayek B : Jl.Way Batu – Jl. Pasar Krui-Serai – Jl. Kp Jawa-Rawas – Lintik. 2. Pada perencanaan jaringan trayek di Kabupaten Pesisir Barat jenis sarana yang akan digunakan untuk melayani kebutuhan angkutan kota adalah Mobil Penumpang Umum (MPU) berdasarkan pedoman KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan angkutan umum , dengan kapasitas 12 seat karena sesuai dengan legalitas angkutan kota. 3. Hasil dari perencanaan jaringan trayek didapatkan jumlah armada yang dibutuhkan pada masing-masing trayek yaitu : a. Trayek A : 33 unit b. Trayek B : 13 unit 4. Hasil perhitungan tarif dapat di ketahui tarif untuk mencapai titik awal sampai akhir trayek antara lain untuk Trayek A sebesar Rp.2.846, Trayek B sebesar Rp.1.656

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
L Education > L Education (General)
Divisions: Diploma III Manajemen Transportasi Jalan
Depositing User: PRODI MTJ DIII
Date Deposited: 19 Mar 2021 07:04
Last Modified: 19 Mar 2021 07:04
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/623

Actions (login required)

View Item View Item