RASIONALISASI ARMADA ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN PURWOREJO

Tio Alvan, Lafari (2019) RASIONALISASI ARMADA ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN PURWOREJO. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

[img] Text
Tio Alvan Lafari.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Tingkat operasi angkutan perdesaan di Kabupaten Purworejo belum sesuai dengan permintaan masyarakat. Permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah bagaimana kinerja pelayanan angkutan perdesaan di kabupaten Purworejo saat ini dilihat dari segi penumpang dan operator dengan mengevaluasi kebutuhan jumlah armada angkutan perdesaan sesuai dengan permintaan saat ini. Data Sekunder Yaitu data kondisi eksisting yang ada di kabupaten purworejo sebelum di lakukan penelitian. Pengumpualn data sekunder diperoleh melalui instansi-instansi terkait seperti Dinas Perhubungan Kabupaten purworejo, dan BAPPEDA, contohnya peta jaringan trayek. data-data primer di dapat dari hasil survei. Survei yang di lakukan dalah: Survei Statis, Survei Dinamis (On Bus), Survei Wawancara Penumpang, Survei Wawancara Pengemudi. Dari hasil analisa data-data,maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Jumlah armada yang seharusnya beroperasi sesuai dengan permintaan eksisting sesuai dengan analisis BEP dan Load Factor 70%. Kendaraan operasi sesuai dengan BEP yaitu untuk trayek A sebanyak 64 unit, trayek B sebanyak 13 unit, trayek C sebanyak 22 unit, trayek 7 sebanyak 5 unit, trayek 8 sebanyak 13 unit, trayek 18 sebanyak 5 unit, trayek 19 sebanyak 16 unit, trayek 20 sebanyak 11 unit, trayek 25 sebanyak 2 unit, trayek 27 sebanyak 3 unit, trayek 36 sebanyak 2 unit, trayek 46 sebanyak 3 unit, dan trayek 48 sebanyak 3 unit. Kemudian, menggunakan analisis LF 70% didapatkan kendaraan operasi yaitu untuk trayek A sebanyak 41 unit, trayek B sebanyak 12 unit, trayek C sebanyak 12 unit, trayek 7 sebanyak 4 unit, trayek 8 sebanyak 11 unit, trayek 18 sebanyak 3 unit, trayek 19 sebanyak 11 unit, trayek 20 sebanyak 9 unit, trayek 25 sebanyak 2 unit, trayek 27 sebanyak 3 unit, trayek 36 sebanyak 2 unit, trayek 46 sebanyak 3 unit, dan trayek 48 sebanyak 2 unit. 2. Dari hasil olah pendapatan operator dengan BOK didapatkan hasil perhitungan keuntungan dan kerugian untuk trayek A mengalami kerugian perhari sebesar Rp.43.650,00, trayek B mengalami kerugian per hari sebesar Rp.182.400,00, trayek C mengalami kerugian per hari sebesar Rp.55.792,00, trayek 7 mengalami kerugian per hari sebesar Rp.145.880,00, trayek 8 mengalami kerugian per hari sebesar RP.121.984,00, trayek 18 mengalami kerugian per hari sebesar Rp.5.880,00, trayek 19 mengalami kerugian per hari sebesar Rp.100.320,00, trayek 20 mengalami kerugian per hari sebesar Rp.150.400,00, trayek 25 mengalami kerugian per hari sebesar Rp.92.874,00, trayek 27 mengalami kerugian per hari sebesar Rp.103.488,00, trayek 36 mengalami kerugian per hari sebesar Rp.87.840,00, trayek 46 mengalami kerugian per hari sebesar Rp.30.388,00, dan trayek 48 mengalami kerugian per hari sebesar Rp.51.312,00. 3. Dari hasil analisis mengenai umur rata-rata kendaraan di Kabupaten Purworejo. Didapatkan rata-rata umur kendaraan di Kabupaten Purworejo 18 tahun. Hal ini sudah melebihi standar PM 98 tahun 2013 yaitu umur kendaraan angkutan perdesaan maksimal 15 tahun operasi. Dari beberapa aspek diatas menyebabkan permintaan masyarakat akan angkutan umum rendah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
L Education > L Education (General)
Divisions: Diploma III Manajemen Transportasi Jalan
Depositing User: PRODI MTJ DIII
Date Deposited: 19 Mar 2021 07:42
Last Modified: 19 Mar 2021 07:42
URI: http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/639

Actions (login required)

View Item View Item