PENINGKATAN FASILITAS SISTEM INTEGRASI ANTARMODA DI STASIUN TANJUNG KARANG

TITO ADRIANGGA, TITO ADRIANGGA and BAMBANG DRAJAT, BAMBANG DRAJAT and FREDDY TAMPUBOLON, FREDDY TAMPUBOLON (2024) PENINGKATAN FASILITAS SISTEM INTEGRASI ANTARMODA DI STASIUN TANJUNG KARANG. PERENCANAAN FASILITAS PARK AND RIDE PADA STASIUN LRT DI KOTA PALEMBANG. ISSN POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD (Submitted)

Text JURNAL PENINGKATAN FASILITAS SISTEM INTEGRASI ANTARMODA DI STASIUN TANJUNG KARANG.docx Download (2MB)

Abstract

Stasiun kereta api sudah mulai berbenah dalam mengembangkan integrasi antarmoda, salah satu stasiun di luar Pulau Jawa yang berusaha berkembang yaitu Stasiun Tanjung Karang, Stasiun ini merupakan stasiun yang menghubungkan Kota Bandar Lampung dengan Kota Palembang, Sumatera Selatan. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan berdasarkan tahapan kegiatan yang dimulai dari mengukur kinerja integrasi antarmoda berdasarkan pedoman Horowitz & Thompson, (1994) maka digunakan analisis Modal Interaction Matrix dan Trip Segment Analysis kemudian menghasilkan suatu rekomendasi upaya peningkatan kinerja integrasi antarmoda. Setelah dilakukan upaya peningkatan integrasi antarmoda, dilakukan kembali pengukuran kinerja integrasi antarmoda setelah adanya upaya peningkatan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada analisis Modal Interaction Matrix memperoleh nilai -203,571 dengan kategori sangat buruk. Pada Trip Segment Analysis di dapatkan nilai segment disutility terbesar yaitu penumpang naik dan turun stasiun menggunakan moda angkutan kota dengan waktu 18,33 menit dan 17,50 menit. Setelah dilakukan upaya peningkatan kinerja integrasi maka untuk analisis Modal Interaction Matrix di didapatkan nilai -127,143 dengan kategori cukup. Untuk nilai segment disutility didapatkan nilai terbesar yaitu penumpang naik dan turun stasiun menggunakan moda angkutan kota dengan waktu 9,72 menit dan 8,89 menit.

Actions (login required)

View Item