ANALISIS KOORDINASI SIMPANG DI JALAN PANGLIMA SUDIRMAN, KOTA PROBOLINGGO MENGGUNAKAN SOFTWARE TRANSYT

FIQRI ANUGRAH AMINUDDIN, FIQRI and OCKY SOELISTYO PRIBADI, OCKY and EDI SANTOSA, EDI (2024) ANALISIS KOORDINASI SIMPANG DI JALAN PANGLIMA SUDIRMAN, KOTA PROBOLINGGO MENGGUNAKAN SOFTWARE TRANSYT. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD.

	Text COVER.pdf Download (176kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (172kB)
	Text BAB 1.pdf Download (133kB)
	Text BAB 2.pdf Download (1MB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (357kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB 6.pdf Download (155kB)

Abstract

Kota Probolinggo, yang terletak di Jalur Pantura dan berfungsi sebagai kota transit, menghubungkan berbagai daerah timur dan barat serta menjadi pintu gerbang menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Peningkatan aktivitas ekonomi di kota ini menyebabkan kemacetan lalu lintas, terutama di persimpangan karena pola jalan grid yang sering menimbulkan konflik arus. Forum Lalu Lintas Kota Probolinggo melaporkan bahwa persimpangan King, Auto 2000, dan Randupangger mengalami antrian dan tundaan tinggi, terutama saat jam sibuk, karena koordinasi sinyal yang tidak optimal. Ketiga simpang ini terletak di Jalan Panglima Sudirman, dengan jarak 670 meter antara King dan Auto 2000, serta 320 meter antara Auto 2000 dan Randupangger. Koordinasi sinyal lalu lintas diperlukan untuk mengoptimalkan kapasitas jalan dan mengurangi tundaan kendaraan. Penelitian ini menggunakan metode pengoptimalan dengan analisis menggunakan Software TRANSYT dan validasi metode Chi-Square. Optimalisasi persimpangan dilakukan dengan mengkoordinasikan sinyal lalu lintas dan waktu siklus menggunakan dua skenario: mengubah siklus dan mengurangi fase. Data kinerja simpang setelah koordinasi dianalisis, dan peramalan untuk lima tahun ke depan dilakukan dengan skenario terbaik untuk memantau indeks kinerja. Jika kinerja menurun, koordinasi ulang akan diperlukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengoptimalan dan koordinasi sinyal lalu lintas memperbaiki kinerja simpang. Level of Service (LOS) pada Simpang King, Auto 2000, dan Randupangger meningkat dari LOS D menjadi LOS B setelah koordinasi. Selain itu, Volume of Traffic (VOT) menurun dari Rp 221,70 menjadi Rp 102,00 dengan skenario koordinasi kedua.

Actions (login required)

View Item