OPTIMALISASI SIMPANG TIDAK BERSINYAL DI KABUPATEN MOJOKERTO (STUDI KASUS DI SIMPANG EMPAT PASINAN)

PETRUS, NAINGGOLAN and R. CAESARIO BOING R. R., BOING and EDI SANTOSA, EDI OPTIMALISASI SIMPANG TIDAK BERSINYAL DI KABUPATEN MOJOKERTO (STUDI KASUS DI SIMPANG EMPAT PASINAN). OPTIMIZATION OF UNSIGNALIZED INTERSECTION IN MOJOKERTO REGENCY (CASE STUDY AT SIMPANG EMPAT PASINAN). (Submitted)

Text JURNAL.pdf Download (455kB)

Abstract

Transportasi memainkan peranan penting dalam perkembangan masyarakat di Kabupaten Mojokerto. Oleh karena itu, penataan dan manajemen lalu lintas yang baik menjadi salah satu fokus utama untuk menciptakan sistem transportasi yang aman, efisien, cepat, dan selamat guna menunjang pembangunan dan kemajuan di Kabupaten Mojokerto. Dengan luas wilayah 969,4 km2, Kabupaten Mojokerto memiliki karakteristik sarana transportasi yang bervariasi, mulai dari kendaraan pribadi, angkutan umum, hingga angkutan barang dengan berbagai tipe dan jenis. Pergerakan lalu lintas didominasi oleh pergerakan kendaraan yang berinteraksi dengan pusat kegiatan (CBD) Kabupaten Mojokerto, dengan jam puncak terjadi pada pukul 06.00 - 08.00, 11.00 - 13.00, dan 16.00 - 17.00. Salah satu permasalahan yang teridentifikasi adalah kinerja simpang yang buruk, terutama pada SIMPANG EMPAT PASINAN. Simpang ini memiliki derajat kejenuhan (Dj) sebesar 0,87 smp/jam, peluang antrian sebesar 30%-60%, dan tundaan sebesar 14,93 det/smp. Selain itu, tingginya volume kendaraan pada SIMPANG EMPAT PASINAN juga menyebabkan polusi udara dan simpang tersebut menjadi titik daerah rawan kecelakaan (black spot). Berdasarkan keadaan tersebut maka pada SIMPANG EMPAT PASINAN perlu mendapatkan perhatian cukup dengan pengobtimalan prasarana jalan di persimpangan tersebut untuk meningkatkan kinerja di persimpangan tersebut. Oleh karena itu, dilakukan kajian Kertas Kerja Wajib yang berjudul “Optimalisasi Simpang Tidak Bersinyal Di Kabupaten Mojokerto (Studi Kasus Di SIMPANG EMPAT PASINAN).

Actions (login required)

View Item