Rencana Penerapan Pola Operasi Kereta Rel Listrik (KRL) pada Lintas Cikarang-Cikampek

AGLAIA PUTRI WIDYA, AGLAIA PUTRI WIDYA and AZHAR HERMAWAN RIYANTO, AZHAR and DESSY ANGGA AFRIANTI, DESSY ANGGA AFRIANTI (2024) Rencana Penerapan Pola Operasi Kereta Rel Listrik (KRL) pada Lintas Cikarang-Cikampek. Rencana Penerapan Pola Operasi Kereta Rel Listrik (KRL) pada Lintas Cikarang-Cikampek. pp. 1-8. (Submitted)

Text Rencana Penerapan Pola Operasi Kereta Rel Listrik (KRL) pada Lintas Cikarang-Cikampek.pdf Download (535kB)

Abstract

Permasalahan penelitian ini mencakup kenaikan volume penumpang Commuter Line Jatiluhur Ekonomi dan Walahar Ekonomi dari tahun 2021 hingga 2023, dengan okupansi melebihi 150%. Headway antar kereta masih lama (4-5 jam), menyebabkan penumpukan penumpang. Keterlambatan kereta terjadi akibat padatnya penumpang dan waktu tunggu di stasiun. Peningkatan kapasitas melalui elektrifikasi jalur Cikarang-Cikampek diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dengan KRL. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengusulkan pola operasi KRL pada lintas Cikarang-Cikampek setelah elektrifikasi pada tahun 2029. Metode ini melibatkan pengumpulan data primer melalui survei dan pengamatan lapangan serta wawancara dengan penumpang. Data sekunder diperoleh dari GAPEKA 2023 dan laporan volume penumpang serta keterlambatan kereta. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, wawancara, dan observasi lapangan. Analisis data meliputi analisis deskriptif pengguna jasa KRL, peramalan jumlah penumpang, dan analisis pola operasi KA. Penelitian dilakukan di lintas Cikarang-Cikampek dengan jadwal penelitian terstruktur. Berdasarkan analisis, penumpang KRL lintas Cikarang-Cikampek didominasi pekerja usia 21-30 tahun menuju Jakarta dan Purwakarta dengan tujuan bekerja. Mereka mendukung perpanjangan KRL, menginginkan headway lebih pendek dan peningkatan kenyamanan. Proyeksi 2029 menunjukkan volume penumpang 6.247.422 per tahun. Elektrifikasi meningkatkan efisiensi dengan 16 perjalanan per hari, headway maksimal 3 jam 16 menit, dan waktu tempuh 41-56 menit. Disarankan meneliti integrasi antarmoda, meningkatkan fasilitas KRL, menambah frekuensi perjalanan, dan memperbaiki fasilitas stasiun.

Actions (login required)

View Item