PENINGKATAN KESELAMATAN KONSTRUKSI JALAN REL PADA LENGKUNG NOMOR 28 I JALUR HILIR KM 520+387 - KM 521+232 LINTAS WATES-SENTOLO

ARDI SETIAWAN, ARDI SETIAWAN and BAMBANG DRAJAT, BAMBANG DRAJAT and UJANG CAHYONO, UJANG CAHYONO PENINGKATAN KESELAMATAN KONSTRUKSI JALAN REL PADA LENGKUNG NOMOR 28 I JALUR HILIR KM 520+387 - KM 521+232 LINTAS WATES-SENTOLO. PENINGKATAN KESELAMATAN KONSTRUKSI JALAN REL PADA LENGKUNG NOMOR 28 I JALUR HILIR KM 520+387 - KM 521+232 LINTAS WATES-SENTOLO. (Submitted)

Text Jurnal Ardi.pdf Download (395kB)

Abstract

Pemeriksaan dan perawatan prasarana perkeretaapian wajib dilakukan untuk memastikan kondisi prasarana sesuai dengan spesifikasi teknis yang tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api. Resor Jalan Rel 6.3 Wates memiliki jumlah lengkung terbanyak di Daop 6 Yogyakarta dengan jumlah 35 titik lengkung. Pemeriksaan lengkung dilakukan dengan cara opname lengkung yang terdiri dari pemeriksaan anak panah, peninggian, dan pelebaran jalur rel. Berdasarkan hasil analisis, terdapat beberapa titik opname pada lengkung yang mengalami pergeseran dan tidak sesuai dengan register serta penyimpangan terhadap pelebaran jalur rel yang melebihi batas toleransi. Struktur balas berdasarkan kelas jalan I yaitu tebal balas 30 cm, lebar bahu balas 150 cm, dan lebar kaki balas 235 cm. Berdasarkan hasil analisis tebal balas berkisar antara 63-108 cm, lebar bahu balas berkisar antara 135 cm, dan lebar kaki balas berkisar antara 260 cm. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan kegiatan perawatan pada lengkung yaitu angkatan, listringan, dan penggantian beberapa komponen penambat yang hilang serta saat perawatan balas dilakukan penurunan ketebalan balas dengan cara menggorek balas dari bagian bawah balas hingga tinggi sesuai dengan standar yang ditentukan. Perawatan lengkung diperlukan untuk keselamatan dan kelancaran operasional perjalanan kereta api. Kata Kunci: Balas, Jalur Lengkung, Opname Lengkung, Perawatan

Actions (login required)

View Item