ANDRI TRI IRAWAN, ANDRI and BOBBY AGUNG HERMAWAN, BOBBY and BAMBANG WIJONARKO, BAMBANG (2023) PERENCANAAN TRAYEK ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN SAMBAS. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD.
![]() |
Text (COVER)
COVER .pdf Download (171kB) |
![]() |
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (130kB) |
![]() |
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I.pdf Download (66kB) |
![]() |
Text (BAB II GAMBARAN UMUM)
BAB II.pdf Download (797kB) |
![]() |
Text (BAB III KAJIAN PUSTAKA)
BAB III.pdf Download (127kB) |
![]() |
Text (BAB IV METODE PENELITIAN)
BAB IV.pdf Download (124kB) |
![]() |
Text (BAB V ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH)
BAB V.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN)
BAB VI.pdf Download (56kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf Download (388kB) |
Abstract
Kabupaten Sambas merupakan salah satu kabupaten yang memiliki luas wilayah terbesar di Provinsi Sumatera Barat dengan total luasan wilayah 6.395,70Km2. Dengan luas wilayah tersebut, tata guna lahan di Kabupaten PadangPariaman didominasi oleh ruang terbuka hijau (RTH) berupa perkebunan kelapa, perkebunan kelapa sawit, sawah, area tambak dan hutan lindung yang membuat jarak antar wilayah menjadi cukup jauh, sehingga masyarakat harus mengeluarkan biaya yang cukup besar dalam melakukan perpindahan. Kondisi eksisiting pelayanan angkutan umum yang ada saat ini masih belum mampu melayani kebutuhan masyarakat dikarenakan terdapat 19 Kecamatan yang belum terlayani oleh jaringan trayek angkutan umum pedesaan di Kabupaten Sambas. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan jaringan trayek angkutan umum pedesaan baru agar dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan mobilitas. Perencanaan jaringan trayek angkutan umum pedesaan di Kabupaten Padang Pariaman dilakukan dengan menggunakan metode All Or Nothing (AON) dimana seluruh perjalanan dibebankan berdasarkan faktor jarak terpendek dan waktu tersingkat. Kemudian dilakukan penentuan rute trayek usulan, menentukan jenis kendaraan, melakukan analisis kinerja operasional dan kinerja jaringan, menentukan jumlah kebutuhan armada. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh 2 (dua) pola alternatif jaringan trayek usulan dengan total 23 armada pada pola alternatif 1, 16 armada pada pola alternatif 2 dan 7 armada pada. Dengan demikian diharapkan penyelenggaraan angkutan umum pedesaan ini dapat meningkatkan aksesibiltas masyarakat dalammelakukan mobilitas. Kata Kunci: Perencanaan, Jaringan Trayek, Angkutan Umum Pedesaan, Aksesibilitas, Mobilitas
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perencanaan, Jaringan Trayek, Angkutan Umum Pedesaan, Aksesibilitas, Mobilitas |
Subjects: | T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements |
Divisions: | Diploma III Manajemen Transportasi Jalan |
Depositing User: | LLAJ MTJ 1.14 |
Date Deposited: | 06 Jan 2025 13:20 |
Last Modified: | 06 Jan 2025 13:20 |
URI: | http://digilib.ptdisttd.ac.id/id/eprint/5871 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |