PENATAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

HANDINI LYA CANTIKA, HANDINI LYA CANTIKA and HARDJANA, HARDJANA and PENNI CAHYANI, PENNI CAHYANI (2024) PENATAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN MAJALENGKA. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA DARAT-STTD.

	Text COVER.pdf Download (68kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (97kB)
	Text BAB I.pdf Download (85kB)
	Text BAB II.pdf Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text BAB VI.pdf Download (70kB)

Abstract

Menurut Keputusan Bupati Majalengka Nomor : 418 Tahun 2003 Tentang Penetapan Trayek Kendaraan Bermotor Angkutan Penumpang Umum Dalam Kabupaten Majalengka terdapat 30 trayek, akan tetapi pada tahun 2023 hanya 18 trayek yang masih beroperasi. Ada beberapa permasalahan angkutan pedesaan yang terjadi diantaranya yaitu tingkat tumpang tindih trayek yang tinggi, adanya penyimpangan trayek, frekuensi yang rendah, serta beberapa wilayah yang belum terjangkau oleh pelayanan angkutan pedesaan sehingga belum ada keteraturan pelayanan angkutan umum di Kabupaten Majalengka. Dari beberapa masalah tersebut, maka perlu adanya studi lebih lanjut untuk meningkatkan pelayanan angkutan pedesaan yang ada di Kabupaten Majalengka agar sistem transportasi yang ada dapat berjalan dengan baik melalui penataan jaringan trayek angkutan pedesaan sesuai dengan permintaan pengguna jasa angkutan pedesaan yang ada di Kabupaten Majalengka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja angkutan pedesaan di Kabupaten Majalengka saat ini berdasarkan kinerja jaringan dan kinerja operasional, mengidentifikasi permasalahan angkutan pedesaan yang terjadi berdasarkan kinerja jaringan dan kinerja operasional, menganalisis usulan penataan jaringan trayek angkutan pedesaan di Kabupaten Majalengka berdasarkan demand penumpang, dan membandingkan hasil analisis kinerja pelayanan angkutan umum sebelum dan sesudah dilakukan penataan jaringan trayek berdasarkan kinerja jaringan dan kinerja operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah potensi permintaan angkutan pedesaan sebesar 438.091 perjalanan orang/hari dengan ada beberapa trayek yang mengalami penyesuaian dengan permintaan seperti penataan dengan melakukan penambahan rute, pengalihan rute, dan pemanjangan rute. Kemudian didapatkan kinerja jaringan dan kinerja operasional trayek angkutan pedesaan sesuai dengan persebaran demand di Kabupaten Majalengka. Kata Kunci : Penataan Jaringan Trayek, Kinerja Jaringan, Kinerja Operasional, Standar, Permintaan

Actions (login required)

View Item