PERENCANAAN FASILITAS PEJALAN KAKI PADA KAWASAN PENDIDIKAN DAN PERNIAGAAN KOTA PALANGKA RAYA

ADNAN ASADEL, ADNAN and UTUT WIDYANTO, UTUT WIDYANTO and ROBERT SIMANJUNTAK, ROBERT SIMANJUNTAK (2024) PERENCANAAN FASILITAS PEJALAN KAKI PADA KAWASAN PENDIDIKAN DAN PERNIAGAAN KOTA PALANGKA RAYA. Diploma thesis, POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD.

	Text COVER.pdf Download (137kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (121kB)
	Text BAB I.pdf Download (65kB)
	Text BAB II.pdf Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (859kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB VI.pdf Download (55kB)

Abstract

Kota Palangka Raya merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, memiliki luas wilayah sekitar 2.853,12 km² yang terdiri dari 5 kecamatan dan terbagi menjadi 30 kelurahan dan memiliki populasi sekitar 295.677 jiwa. Sebagai pusat pemerintahan provinsi, kota ini memiliki perkembangan pesat dalam sektor pendidikan dan perniagaan. Namun, pertumbuhan ini belum diimbangi dengan perencanaan fasilitas pejalan kaki yang memadai, terutama pada kawasan-kawasan yang strategis. Kurangnya infrastruktur yang ramah pejalan kaki dapat berpotensi meningkatkan ketergantungan pada kendaraan bermotor, bahkan untuk perjalanan jarak pendek. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan masalah kemacetan dan polusi, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pejalan kaki, terutama siswa, mahasiswa, dan pekerja yang beraktivitas pada kawasan ini. Untuk menghadapi tantangan mobilitas, Kota Palangka Raya perlu mengadopsi konsep sustainable urban mobility (mobilitas perkotaan berkelanjutan) dengan fokus pada pengembangan moda transportasi aktif, terutama berjalan kaki. Pendekatan ini bertujuan menciptakan sistem transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi pada manusia. Dengan mengembangkan fasilitas pejalan kaki pada kawasan pendidikan dan perniagaan, diharapkan pada kawasan ini dapat mendorong pergeseran pola mobilitas warga dari ketergantungan pada kendaraan bermotor menuju moda transportasi yang lebih aktif dan berkelanjutan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tingan pelayanan fasilitas pejalan kaki, analisis fasilitas pejalan kaki, analisis titik penyebrangan dan merekomendasikan ususlan untuk permasalahan tersebut. Hasil analisis penelitian ini adalah Tingkat pelayanan eksisting dari fasilitas pejalan kaki pada ruas jalan kajian adalah B, C, D dan F, Tingkat aksesibilitas dari fasilitas pejalan kaki eksisting pada jalan Ahmad Yani 1 adalah 48,89 yang termasuk kedalam kategori “Merah” yang berarti tidak baik untuk berjalan. Untuk ruas jalan RA Kartini adalah 42,22 termasuk kedalam kategori “Merah” yang berarti tidak baik untuk berjalan. Untuk ruas jalan Tambun Bungai adalah 48,89 termasuk kedalam kategori “Merah” yang berarti tidak baik untuk berjalan. Dan Untuk ruas jalan W. Sudirohusodo 2 adalah 57,78 termasuk kedalam kategori “Kuning” yang berarti cukup baik untuk berjalan. Tingkat aksesibilitas usulan yang disarankan adalah dengan rata-rata 80,00 yang termasuk kedalam kategori “Hijau” yang berarti sangat baik untuk berjalan dan Fasilitas pejalan kaki yang perlu dibangun pada ruas jalan adalah pelebaran fasilitas trotoar pada seluruh ruas jalan kajian, Penambahan fasilitas penyeberangan berupa “Pelican Crossing” dan penambahan fasilitas penunjang pada seluruh ruas jalan kajian

Actions (login required)

View Item